Tips Memasak Daging Kurban agar Aman dari Ancaman Virus PMK

Sebaiknya langsung dimasak tanpa dicuci

Lombok Timur, IDN Times - Sejak awal tahun 2023 ini kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lombok Timur sudah tidak ditemukan lagi. Namun bukan berarti Lombok Timur sudah terbebas dari virus PMK. Untuk itu, Dinas Kesehatan Hewan (Keswan) Lombok Timur tetap mengantisipasi adanya virus PMK dan virus-virus hewan ternak lainnya.

Belum ditetapkannya daerah NTB bebas dari virus PMK, Keswan Lombok Timur mengimbau agar masyarakat lebih waspada saat mengolah daging kurban yang didapatkan. Salah satunya dengan memastikan sudah tidak ada lagi virus yang menempel pada daging.

"Lombok Timur belum bebas dari virus PMK, meskipun sudah tidak ada laporan lagi dari dokter hewan kita adanya virus PMK, namun kita tetap mengantisipasi adanya penyakit ini," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Lombok Timur, Hultatang belum lama ini.

1. Daging kurban jangan di cuci

Tips Memasak Daging Kurban agar Aman dari Ancaman Virus PMKDokumen pribadi

Daging kurban yang baru dibagikan sebaiknya jangan dicuci ketika akan dimasak. Sebaiknya daging sapi yang baru didapatkan dimasak terlebih dahulu dengan air mendidih sampai betul-betul matang dan virus-virus sudah mati.

Selanjutnya daging yang sudah mateng tadi dibersihkan kemudian baru dimasak. Hal ini untuk mengantisipasi adanya virus yang masih tersisa di daging dan mengantisipasi penyebaran virus melalui air limbah bekas cucian daging.

"Kalau tidak dikonsumsi masukkan langsung ke freezer menggunakan wadah," terangnya.

Baca Juga: Hasil Hubungan Gelap, Bayi Usia 2 Hari Dibuang di Sungai Lombok Barat

2. Antisipasi PMK setelah Hari Raya Idul Adha

Tips Memasak Daging Kurban agar Aman dari Ancaman Virus PMKdokumen pribadi

Jika cara memasak tidak dilakukan dengan baik, dikhawatirkan penyebaran PMK akan kembali terjadi di Lombok Timur pasca Idul Adha yang berasal dari air cucian daging sapi atau limbah lainnya .

Selain bisa menular ke sapi ternak, dikhawatirkan juga penyakit itu menular dari hewan ke manusia. Untuk itu, ia berharap agar masyarakat bisa memahami cara pengolahan makanan yang baik dan benar. Beberapa penyakit menular non-zoonosis, seperti PMK, LSD dan yang masih diantisipasi.

"Ada penyakit yang perlu kita antisipasi seperti LSD, tapi kalau penyakit ini tidak ada ditemukan di NTB khususnya di Lombok Timur. Kemudian antraks, di mana penyakit ini penularannya dari hewan ke manusia. Ini yang perlu kita antisipasi," ungkapnya.

3. Perhatikan penyembelihan hewan kurban

Tips Memasak Daging Kurban agar Aman dari Ancaman Virus PMKilustrasi daging kambing (pixabay.com/imissyou)

Selain cara pengolahan makanan, hal lain yang perlu diperhatikan oleh panitia kurban adalah SOP kurban. Tidak melakukan pemotongan atau penyembelihan hewan kurban di tempat umum seperti di pinggir jalan atau pinggir sungai yang bisa mengakibatkan darah kurban itu menyebar kesana kemari.

Jika kurban dilakukan di tempat tanah, sebaiknya dibuatkan kubangan yang cukup dalam. Kemudian darah dan jeroannya dikubur di satu tempat bersama dengan alas yang digunakan untuk memotong-motong daging kurban tersebut.

"Kita di Lombok kan banyak yang potong kecil-kecilan dan banyak yang ditonton, dan itu dilakukan di pinggir jalan dekat masjid. Kami harap jangan sampai limbah darah itu kesana kemari, karena itu juga bisa sebagai jalan penyebaran virus," jelasnya.

Untuk memastikan hewan-hewan kurban ini bebas dari penyakit dan aman untuk dikonsumsi, hewan-hewan kurban akan dilakukan pemeriksaan antemortem dan pemeriksaan syarat-syarat hewan kurban seperti tidak cacat dan pemeriksaan syarat lainnya.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Piknik Asyik di Lombok

supardi ardi Photo Community Writer supardi ardi

Saya suka menulis dan jalan-jalan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya