Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siswa Keracunan Masih Dirawat, Pengelola Dapur MBG Ogah Berkomentar

Screenshot_2025-07-22-15-38-11-013_com.miui.mediaviewer-edit.jpg
Para siswa SMPN 8 Kota Kupang terbaring di rumah sakit diduga akibat keracunan MBG. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Kupang, IDN Times - Hingga dengan saat ini masih ada siswa SMPN 8 Kota Kupang yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) S. K. Lerik Kota Kupang pasca keracunan massal, Selasa (22/7/2025). Mereka dirawat karena mengalami diare dan muntah-muntah setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) di sekolah.

Sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolah ini belum memberikan keterangan kepada publik terkait kejadian tersebut. Mereka masih bungkam dan tidak mau berkomentar terkait dugaan keracunan akibat makanan yang diberikan kepada siswa pada program MBG.

1. Siswa masih di rumah sakit

IMG_20250723_111015.jpg
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati, memberi komentar saat ditemui di Balai Kota Kupang. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati, saat ini ada 8 siswa yang masih dirawat. Sementara ratusan lainnya telah beristirahat di rumah. Ia mengatakan seluruh pelayanan kesehatan terhadap anak-anak yang menjadi korban ini ditanggung oleh Pemerintah Kota Kupang.

Terkait dengan pemeriksaan sampel makanan, lanjut Retno, pihaknya belum mendapatkan informasi terbaru. Ia menegaskan itu bukan ranah kerja mereka saat ini.

"Belum ada laporan terbaru, hanya memang mereka nyeri perut saja. Kalau sampel bukan ranah kami. Kalau penyiapan makan juga bukan ranah kita. Kita fokus di menyelamatkan pasien dan semua sudah aman, tinggal 8 anak yang masih dirawat," jawab Retno saat diwawancarai, Rabu (23/7/2025),

2. Bolehkan siswa belajar di rumah

IMG_20250723_113940.jpg
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, memberi data siswa kepada media. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Data dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, menyebut ada 40 anak dirawat Rumah Sakit (RS) Mamami, 18 anak di RSUD S. K. Lerik, 39 anak di RS Siloam, masing-masing 1 anak di RS Kartini dan RS Dedari, RS Leona dan RS Wira Sakti.

Ia juga mengizinkan kepada sekolah untuk membolehkan anak-anak belajar dari rumah apabila belum pulih benar. Ia sendiri tidak belum bisa memvonis kasus keracunan ini akibat MBG. Alasannya SMP 5 Kupang yang mendapat makanan dari SPPG yang sama tak terjadi kasus serupa. Begitu pun kasus di SMPN 8 Kota Kupang ini, tidak sampai 200 murid dari total 1.050 anak di sekolah ini.

"Kalau ini masalah dari dapur MBG maka perlu evaluasi internal mulai dari belanja, masak, packing, itu harus betul-betul diperhatikan," kata Dumul saat diwawancarai di kantornya.

3. Belum beri berkomentar

IMG_20250723_142045.jpg
Suasana di SPPG Kelapa Lima yang menolak memberi pernyataan. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Sementara pihak SPPG Dapur Kelapa Lima yang menangani MBG untuk SMPN 8 Kota Kupang ini belum memberikan komentarnya. SPPG yang terletak di Jalan Sam Ratulangi IV No 5 Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini, berusaha dikonfirmasi sejak Selasa (22/7/2025). Namun pihak pengelola menolak wawancara saat didatangi ke kantornya pukul 14.20 WITA.

Tampak sejumlah pegawai berada di teras rumah berwarna yang dijadikan SPPG ini Saat dikunjungi kembali Rabu (23/7/2025), pukul 12.33 WITA. Seorang satpam dan pegawai lainnya yang seragam mengenakan kaus berkerah biru saat itu pun kembali menyampaikan hal serupa. Mereka mengatakan ketua SPPG yakni Adiyatman Bahauddin sementara tak bisa berkomentar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us