Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250723_194032.jpg
Keracunan setelah konsumsi MBG terjadi di Sumba Barat Daya, NTT. (facebook.com/Sumba Barat Daya)

Kupang, IDN Times - Siswa dari 3 SMA di Sumba Barat Daya mengalami keracunan makanan dengan gejala utama yaitu mual hingga nyeri perut yang sangat hebat. Ada juga yang menahan rasa sakit hingga menangis histeris.

Hingga pukul 18.00 WITA, Rabu (23/7/2025) diketahui ada 75 siswa yang mengalami gejala keracunan seusai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah mereka masing-masing. Beberapa siswa pun terpaksa diantar ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan pikap dan motor untuk segera mendapatkan penanganan pertama.

1. Sekitar 75 siswa dapat penanganan medis

ilustrasi seseorang mengalami diare (freepik.com/jcomp)

Kepala SMK Negeri 2 Tambolaka, Rien Manulangga, membenarkan para siswanya mengalami keracunan usai menyantap MBG. Ada 7 siswa di sekolahnya yang harus mendapatkan penanganan medis karena kondisi kesehatan yang memburuk.

Sementara dua sekolah lainnya ialah SMAN 1 Kota Tambolaka dengan 58 anak yang menjadi korban dan juga 10 siswa dari SMK Don Bosco turut jadi korban. Sebanyak 75 siswa yang mengalami keracunan ini pun tengah mendapat penanganan medis di RS Caritas, RSUD Reda Mbolo dan Puskesmas Radamata.

2. Nyeri sampai histeris

Keracunan setelah konsumsi MBG terjadi di Sumba Barat Daya, NTT. (facebook.com/John Arianto)

Rien dalam keterangannya menceritakan awal mula kejadian nahas pada Rabu siang itu (23/7/2025). Siswanya sempat menyantap MBG saat istirahat siang seperti biasanya. Menu hari itu pun tak jauh berbeda, seperti nasi, ikan goreng tepung, tempe goreng dan sayur.

Tak lama kemudian seorang siswi mengalami nyeri perut seusai jam istirahat. Kian lama rasa sakit yang ia alami semakin kuat sehingga membuat gadis itu menangis. Namun karena makin kesakitan gadis itu pun histeris hebat hingga dibawa ke ruang guru.

"Histeris benar-benar karena sakit itu," tandasnya.

Tak lama setelahnya dua murid lain mengalami hal serupa. Lalu jumlahnya bertambah hingga mereka memutuskan untuk membawa para murid yang kesakitan ini ke rumah sakit.

3. Mual hingga mata memerah

Para siswa yang mengalami gejala keracunan dibawa ke fasilitas kesehatan dengan pikap. (facebook.com/Sumba Barat Daya)

Pihak sekolah pun telah menghubungi penyedia SPPG Tambolaka yang bermitra dengan Yayasan Ronita Peduli Sosial terkait kejadian ini. Yayasan yang sama ini juga yang mengurusi MBG ke SMA Negeri 1 Tambolaka.

Para murid rata-rata mengalami gatal-gatal di bibir hingga mual, pusing, dan mata yang memerah disertai dengan nyeri perut. Beberapa siswa yang menjadi korban telah mendapat penanganan medis dan beberapa telah diperbolehkan pulang.

Editorial Team