Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi BRImo (bri.co.id)
ilustrasi BRImo (bri.co.id)

Intinya sih...

  • Keluarga korban sangkal melakukan transaksi

  • Dugaan kebocoran data dan kelalaian sistem

  • BRI pastikan dana nasabah tidak hilang dan transaksinya sah

Lombok Timur, IDN Times – Seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Selong, Lombok Timur (Lotim) mengaku kehilangan saldo atau uang di dalam rekening miliknya sebesar Rp167 juta secara misterius. Dari catatan rekening koran, uang tersebut raib melalui transaksi diaplikasi BRImo pada akhir Juni 2025. Padahal aplikasi tersebut sudah dinonaktifkan sejak 2023.

Kejadian ini terungkap ketika korban yang merupakan seorang pensiunan bernama Nurhayati bersama anaknya Yulia Ulfa hendak menarik uang sebesar Rp5 juta di ATM BRI Selong pada 9 Juli 2025. Namun, transaksi gagal karena saldo tidak mencukupi. Setelah memeriksa rekening koran, diketahui ada dua transfer mencurigakan pada 29 Juni 2025 masing-masing senilai Rp100 juta dan Rp67 juta ke rekening atas nama Bungkarno, sesama nasabah BRI.

1. Sangkal melakukan transaksi

ATM BRI, di Kantor Cabang BRI Selong (IDN Times/Ruhaili)

Keluarga korban menyangkal melakukan transaksi tersebut dan menegaskan bahwa aplikasi BRImo sudah dinonaktifkan sejak 2023 karena korban tidak paham penggunaannya. Yang lebih mengejutkan, dua minggu sebelum kejadian (20 Juni 2025), korban baru menyetor uang sejumlah Rp135 juta ke rekeningnya. Mengetahui kejadian ini, korban segera melapor ke BRI dan call center pada 9 Juli 2025.

"Kami sudah melapor dan diminta menunggu investigasi 10 hari," ujar Ulfa.

2. Dugaan kebocoran data dan kelalaian sistem

Ilustrasi BRImo Bank BRI (Dok. BRI)

Keluarga menduga ada kebocoran data atau kelalaian internal, mengingat uang baru disetor sebelum pencurian. Mereka heran bagaimana pelaku tahu ada dana segar di rekening.

"Yang kami herankan bagaimana pelaku bisa tahu ada uang di sana," ungkap Ulfa.

Karena menduga ada kebocoran, ia meminta pihak BRI memberikan penjelasan secara transparan. Selain itu, ia meminta OJK, Polisi, Kejaksaan, DPR RI, dan Ombudsman turut mengawasi kasus ini.

"Kami percaya uang kami aman di bank. Tapi kenyataannya, kami trauma dan kehilangan kepercayaan. Kami ingin keadilan dan kepastian agar tidak terulang pada nasabah lain," tegasnya.

3. BRI pastikan dana nasabah tidak hilang dan transaksinya sah

Kantor BRI Cabang Selong (IDN Times/Ruhaili)

Kepala Kantor Cabang BRI Selong, Dito Sanjaya Putra mengatakan, BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang diterima nasabah. Diketahui bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi yang sah dengan menggunakan username, password dan PIN di dilakukan di HP nasabah korban. Bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

Dijelaskan Dito, BRI selalu menjaga kerahasiaan data nasabah dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta kerahasiaan data seperti username, password, PIN maupun kode OTP. Dalam melaksanakan operasional bisnisnya, BRI senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Good Coorporate Governance (GCG).

"Kita mengimbau nasabah agar tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk untuk tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya," pungkas Dito.

Editorial Team