Profil Dahlan M Noer, Wakil Bupati Bima dan Politisi Partai Gerindra

Dahlan M. Noer sosok pemimpin yang lahir pada tanggal 10 Oktober tahun 1957 di Bima Nusa Tenggara Barat. Dia merupakan politikus dari Partai Gerindra yang kini mengemban amanah rakyat untuk menduduki posisi nomor 2 di Bima. Dia dilantik sebagai Wakil Bupati Bima selama dua periode yaitu mulai tahun 2016 sampai tahun 2021 dan tahun 2021 sampai tahun 2024.
Dahlan adalah suami dari Rostiati. Mereka dikaruniai tiga orang anak. Keduanya terlihat serasi melakukan berbagai aktivitas pengabdian bersama
1.Pendidikan

Dahlan mulai mengenal pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 1 Rupe sejak tahun 1966 sampai tahun 1972. Kemudian Dahlan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri Tente sejak tahun 1972 sampai tahun 1974.
Dahlan menghabiskan masa-masa indah saat remaja di Sekolah Menengah Ekonomi Atas Muhammadiyah Bima pada tahun 1974 sampai tahun 1977. Dia melanjutkan studi strata 1 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappann pada tahun 1985 sampai tahun 1992.
2.Aktif berorganisasi

Selain menimba ilmu, Dahlan juga rutin menimba pengalaman dalam bidang organisasi. Pertama pada tahun 2015 sampai 2020 bergabung menjadi anggota Partai Gerindra Kabupaten Bima. Kemudian pernah diamanahi untuk menjadi ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia atau biasa disingkat “PORDASI” Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017 sampai tahun 2020. Dia juga pernah dipercaya untuk menduduki posisi ketua Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia atau sering disibuk “PERBAKIN” Kabupaten Bima tahun 2018 sampai tahun 2023.
Tak berhenti sampai di situ, untuk pengalaman organisasi terbaru, dia diberi kepercayaan untuk menjadi ketua Dewan Pimpinan Cabang atau DPC Partai Gerindra Kabupaten Bima untuk tahun 2020 sampai sekarang.
3.Geografis Kabupaten Bima

Kabupaten Bima merupakan salah satu kabupaten yang berada di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Daerah ini memiliki ibu kota kabupaten di kecamatan Woha. Pada tahun 2020 jumlah penduduk kabupaten Bima tercatat sebanyak 532.677 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 156 jiwa/km².
Untuk batas kabupaten, Bima berbatasan langsung dengan Laut Flores di bagian utara. Kemudian berbatasan langsung dengan Selat Sape di sisi timur, lalu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia di bagian selatan. Terakhir tak melulu dengan perairan, Bima juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Dompu di bagian barat.
Kabupaten Bima didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1640 M, saat Sultan Abdul Kahir (La Kai) diangkat sebagai Sultan Bima I yang bertugas menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Sejarah ini dibuktikan dengan bukti sejarah kepurbakalaan yang diketemukan di Kabupaten Bima seperti: Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti ("batu bertulis") di Dusun Padende, Kecamatan Donggo, dapat menunjukkan bahwa wilayah ini sudah lama ditempati manusia.
Penduduk yang menduduki wilayah Kabupaten Bima, kaum tersebut menamai diri mereka sendiri dengan “Dou Mbojo”, ada juga “Dou Donggo” yang tinggal di kawasan pesisir pantai. Ada juga penduduk pendatang dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.