Ilustrasi. Kapal motor penyeberangan di pelabuhan Kayangan Lotim (IDN Times/Ruhaili)
Setelah berpolemik dan melalui tawar menawar harga yang panjang, Pemkab Lotim dan ASDP kayangan akhirnya menyepakati harga penjualan. Harga jual aid ke PDAM ke ASDP itu, sebesar Rp10.500 per meter kubik, sementara ASDP menjual dengan harga Rp27.000. Penjualan air PDAM ke ASDP tidak akan mengganggu kebutuhan air bersih warga.
"Persoalan ini telah clear, kita dan PT ASDP akan menandatangani MoU penjualan air PDAM besok,"pungkas Bupati.
Sementara itu, General Manager ASDP Kayangan, Elisetya Wahyudi mengatakan, terkait polemik tersebut, pihaknya bersama dengan Pemkab Lotim telah sepakat untuk kerja sama pembelian air melalui PDAM Lotim. Pihaknya sudah menyetujui penyedia air dari pihak PDAM.
Soal pengeboran air dilakukan PT ASDP ditegaskan memiliki izin yang jelas, tidak ada aturan hukum yang dilanggar dalam pengambilan air. Semua perangkat perizinan seperti SIPA dan PB-UMKU dari Pemkab Lombok Timur sudah ada.
"Pihak Pemerintah Kabupaten Lotim pun sudah melakukan pengecekan kondisi lapangan," terangnya.
Sementara terkait uang senilai Rp300 juta yang disebutkan bupati, Elystia membantah membantah hal tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan pemberian uang tersebut.
"Tidak ada itu, intinya kami siap berkontribusi kepada Pemkab Lotim dan kita telah sepakat berkolaborasi,” pungkasnya.