Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gembok penyegelan sekolah. (pexels.com/Life Of Pix)

Intinya sih...

  • Anggota DPR RI turun tangan

  • Anak-anak dirugikan

  • Polisi lakukan mediasi

Kupang, IDN Times - Aksi penyegelan sekolah mewarnai awal tahun ajaran baru 2025/2026 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Penyegelan ini terjadi di Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya.

Penyegelan ini dialami SDN Tenau Kupang pada 14 Juli 2025. Kejadian itu membuat 288 siswa yang datang ke sekolah mengalami trauma dan ketakutan.

TK Radhatul Athafal/RA Al-Falah Weetabula juga mengalami peristiwa serupa. Polres Sumba Barat Daya sampai turun ke sekolah ini, 16 Juli 2025, untuk menengahi masalah tersebut

1. Anggota DPR RI turun tangan

Anggota DPR RI Komisi X, Anita Gah (kanan) saat beraudiensi soal penyegelan SDN Tenau Kupang. (Dok Istimewa)

Penyegelan SDN Tenau di Kota Kupang ini pernah terjadi juga di 2023. Namun kejadian baru-baru ini membuat anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, sampai turun langsung ke lokasi, 15 Juli 2025.

Anita bertemu Jhon Hendrik Lau yang menyegel sekolah itu dan mengaku sebagai pemilik lahan. Lahan ini diketahui telah berubah status dari hutan lindung menjadi kawasan pemukiman berdasarkan bukti pembelian tanah oleh Jhon Hendrik sejak 2003, dengan pelepasan hak pada 2006.

Anita pun mempertanyakan pembangunan SDN Tenau yang menggunakan dana APBN Rp1,8 miliar di atas lahan dengan status kepemilikan tidak jelas.

2. Anak-anak dirugikan

Ilustrasi gembok penyegelan sekolah. (pexels.com/Erik Mclean)

Anita menegaskan pemerintah wajib memberi ganti rugi jika status lahan telah menjadi kawasan pemukiman. Penyelesaian persoalan ini, kata dia, harus segera dilakukan agar tidak sampai mengganggu psikologis siswa dan guru.

“Kalau tidak diselesaikan, saya akan tuntut pemerintah pusat untuk turun tangan. Jangan sampai urusan administrasi membuat anak-anak kehilangan haknya untuk belajar,” tegasnya.

Anita mengaku akan mengawal penyelesaian masalah ini melalui Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan.

3. Polisi lakukan mediasi

TK Radhatul Athafal/RA Al-Falah Weetabula, Sumba Barat Daya, disegel. (Dok Polres Sumba Barat Daya)

Sementara Polres Sumba Barat Daya telah membuka kembali segel TK Radhatul Athafal/RA Al-Falah Weetabula pada 16 Juli 2025 pukul 16.00 WITA. Sekolah ini sebelumnya ditutup akibat sengketa kepemimpinan antara H. Samsi Pua Golo dan Fatmawati.

"Langkah ini diambil untuk menjamin hak pendidikan anak-anak," sebut Kapolres AKBP Harianto Rantesalu, melalui Kabag Ops AKP I Ketut Setiasa, dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).

Ia menegaskan pihak polres tidak memihak siapa pun dalam sengketa itu tetapi bertindak demi kelangsungan belajar mengajar.

"Kedua pihak pun diimbau menyelesaikan konflik melalui jalur hukum agar tidak mengganggu pendidikan, dan semua diminta menjaga suasana kondusif demi masa depan anak-anak," tegasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team