Bima, IDN Times - Puluhan guru honorer yang gagal lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangi dan segel kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat setempat, Kamis (2/1/2025). Mereka menuntut kelulusan peserta seleksi PPPK 2024 dibatalkan.
Desakan itu menyusul adanya dugaan manipulasi administrasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Olahraga dan Kebudayaan (Dikbudpora) dan kepala sekolah (Kepsek). Kedua lembaga itu menerbitkan Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM) diduga palsu terhadap ratusan peserta yang lolos PPPK.
Menurut mereka, ratusan peserta PPPK tersebut tidak aktif mengabdi di lembaga terkait. Bahkan mereka sudah bertahun-tahun tidak mengabdi, namun tetap diberikan SPTJM sebagai syarat mereka mendaftar seleksi PPPK.