Ilustrasi media sosial. (dok. samsung.com)
Kebijakan tersebut mendapatkan ragam komentar dari warganet. Ada yang mendukung, ada pula yang mengkritisi kebijakan yang dinilai tidak solutif tersebut.
“Rakyat mulu yang diimbau, bukan cari solusi,” tulis akun @shootbyrizz.
“Gak sekalian disuruh puasa Senin Kamis?,” tulis akun @sekotakjingga.
“Mending anggaran rapat dialokasikan buat beli beras dari daerah lain,” tulis akun @fatshasbandy.
Meski banjir kritikan, namun ada pula yang mendukung kebijakan tersebut. Menurut mereka, tak makan nasi sehari itu tak masalah. Warga juga bisa mengganti dengan bahan pangan lain.
“Justru bagus gak perlu sering makan nasi. Supaya saudara-saudara kita di NTT bisa menerapkan kedaulatan pangan sesuai pangan lokal yang tumbuh subur. Toh sawah susah di sana. Dari nenek moyangnya juga sudah terbiasa makan jagung, singkong sagu dll. Makin beragam makin bagus. Sekarang saja di wilayah barat udah mulai trending tuh nanam sorgum dan mengurangi makan nasi,” tulis akun @rentirosmalis.
“Harga makanan pokok, terutama beras, lagi parah-parahnya,” tulis akun @marufrizky.