Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tembok rumah warga Bima roboh usai diguncang gempa M 4,9 (Dok.BPBD Bima)

Bima, IDN Times - Satu unit rumah warga di Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) roboh diguncang gempa berkekuatan magnitodo 4,9 pada Rabu dini hari, (8/1/2025). Rumah milik Fatimah Welek itu dilaporkan roboh pada bagian dapur.

"Rumah tersebut milik Fatimah Welek, di RT 08, RW 01 Desa Pandai Kecamatan Woha. Yang roboh tembok di bagian dapurnya aja," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyra dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).

1. Melakukan pendataan dampak gempa

ilustrasi gempa (dok.BMKG)

Isyra mengatakan, kini pihaknya telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pemdes Pandai terkait dampak gempa. Termasuk melakukan pendataan dampak kerugian yang dialami oleh pihak korban.

"Itu aja dulu informasi awalnya. Sekarang tim sudah diturunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan kerugian korban," terangnya.

2. Kedalaman 11 Km

Data rilisan BMKG terkait gempa di Bima (Dok/istimewa)

Sebelumnya, BMKG Bima merilis informasi gempa bumi di wilayah Bima berkekuatan magnitodo 4,9 terjadi pada Rabu pukul 01.45 Wita. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa episenter terletak pada koordinat 8,21° LS; 119,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km timur laut Kota Bima, NTB pada kedalaman 11 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima IV MMI dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi). 

Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pada pukul 02.15 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 aktivitas gempa bumi susulan.

3. Warga diimbau waspada

ilustrasi gempa (dok.BMKG)

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Warga juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

Termasuk periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Meski tidak ada kerusakan akibat getaran gempa, namun hal itu cukup membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. Hal itu juga perlu untuk dilaporkan, sehingga dapat meminimalisir dampak di kemudian hari.

Editorial Team