Rutin Tarik Retribusi, Pasar Raya Kota Bima Tetap Kumuh

Kota Bima, IDN Times- Tidak seperti daerah lain, Pasar Raya Amahami Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terpantau kumuh dan mengeluarkan aroma tak sedap. Padahal, setiap hari para pedagang setempat mengaku tetap membayar retribusi Rp 2 Ribu kepada pengelola pasar.
"Uang itu untuk biaya kebersihan dan keamanan. Tidak pernah kami telat bayar, karena mereka setiap pagi sudah datang nagih," jelas pedagang sayur-sayuran, Umrah pada IDN Times, Senin siang (6/6/2022).
1. Merasa percuma bayar retribusi
Pedagang asal Kecamatan Belo Kabupaten Bima ini mengaku percuma membayar retribusi kepada petugas. Sementara uang yang dikumpulkan itu, tidak lain untuk membayar gaji pihak yang bersangkutan agar membersihkan pasar.
"Harusnya mereka setiap hari bersihkan pasar, karena sudah digaji. Biar pasar gak kotor begini," sesalnya.
Selama ini sambung Umrah malah kebanyakan dari pedagang yang membersihkan lingkungan pasar setempat. Ketika dibiarkan dan menunggu petugas yang bersihkan, dikhawatirkan malah sampah semakin banyak menumpuk.
"Ini aja sudah berserakan di mana-mana, bagaimana jika menunggu petugas yang bersihkan," keluhnya.