Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Lotim Buka Sekolah Lansia
![Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Lotim Buka Sekolah Lansia](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240626/1000219981-95128443f9352ef05902a05b7febdae4_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), membuka sekolah Lanjut Usia (Lansia) Sehat Ceria. Sekolah Lansia ini merupakan satu-satunya di Lotim, yang dibuka di Kecamatan Suralaga.
Sekolah ini, diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah lansia di masa depan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia untuk menjadi lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
1. Tahap awal didik 40 siswa
Kepala Dinas P3AKB Lotim, H. Ahmat mengatakan, pada tahap awal sekolah Lansia ini mendidik 40 orang siswa. Kemudian setiap enam bulan sekali akan diwisuda. Kegiatan belajar mengajar pada sekolah ini digelar dua kali pertemuan dalam satu bulan. 40 orang siswa ini kedepannya akan menjadi percontohan bagi Lansia dan kecamatan yang lain.
Materi yang diberikan setiap pertemuan berbeda-beda dan beragam, mulai dari kesehatan, keagamaan, olahraga hingga pelatihan keterampilan. Pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sehingga setelah wisuda para Lansia bisa produktif dan mandiri di masa tua, sehingga lansia tidak akan menjadi beban keluarga dan pemerintah.
“Pertemuannya dua kali sebulan, dan akan diberikan berbagai macam materi pelajaran,” terang H. Ahmat.
Baca Juga: Musim Kemarau, Peternak di Lotim Kesulitan Dapat Pakan
2. 2025 seluruh kecamatan di Lotim akan memiliki satu sekolah Lansia
Program pembukaan sekolah Lansia ini akan terus dikembangkan, karena setiap kecamatan di hajatkan memiliki satu sekolah Lansia. Ditargetkan pada tahun 2025 mendatang semua sekolah Lansia sudah terbentuk di masing-masing kecamatan. Diharapkan semua kecamatan dan desa bisa menganggarkan biaya untuk keberlangsungan sekolah Lansia ini.
“21 Kecamatan ini memang sudah kita bentuk tapi belum kita mulai, karena terbentur dengan anggaran. Jadi tidak mungkin sekolah ini akan di bebankan kepada kabupaten saja, tetapi nanti bisa dianggarkan dari dana desa (DD),” imbuh H. Ahmat.
3. Kolaborasi dengan OPD terkait
Sementara itu, Ketua Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kecamatan Suralaga Hasbullah menambahkan dalam sekolah Lansia ini setidaknya ada 12 materi yang akan diberikan. Mulai dari materi Lansia tangguh, mencegah kepikunan, hipertensi, keagamaan, kreativitas dan lainnya.
“Ada tujuh dimensi yang akan dipelajari, Kita nanti akan bekerjasama dengan sejumlah dinas juga. Misalnya masalah kesehatan kita akan datangkan Dinas Kesehatan, Masalah UMKM kita datangkan Diskop dan UMKM begitu juga dengan materi-materi yang lainnya,” tegas Hasbullah.
Baca Juga: KPK Mediasi Sengketa Mata Air di Pringgasela Lotim