Rekrutmen Tenaga Kerja ke Malaysia Dihentikan Sementara

Warga Lotim diimbau tak tergiur calo dan berangkat ilegal

Lombok Timur, IDN Times - Pemerintah menghentikan sementara perekrutan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) tujuan Malaysia. Perusahaan penyalur PMI untuk sementara tidak diperbolehkan untuk melakukan perekrutan.

Penghentian sementara perekrutan CPMI telah dilakukan sejak Februari 2024 lalu dan belum ditentukan sampai kapan akan dibuka kembali. Jika ada perusahaan penyalur yang melakukan perekrutan, maka dipastikan pemberangkatanya melalui jalur nonprosedural atau ilegal.

1. Dihentikan pemerintah Malaysia

Rekrutmen Tenaga Kerja ke Malaysia Dihentikan SementaraKadisnakertrans Lotim, Muhammad Khairi (IDN Times/Ruhaili)

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Lombok Timur (Lotim), Muhamad Khairi mengatakan, perekrutan dihentikan sementara oleh Pemerintah Malaysia karena banyak perusahaan penyalur PMI tidak bisa memenuhi target job yang dibebankan untuk diisi. Pemerintah Malaysia untuk sementara akan menghabiskan job yang tidak terisi dari negara lain.

"Job yang telah diberikan terlalu lama tidak bisa terisi sehingga pemberangkatan CPMI menjadi lama. Kerajaan Malaysia memutuskan untuk menghabiskan job yang ada dengan mempercepat pemberangkatan CPMI dan menyetop perekrutan CPMI baru," terang Khairi, Selasa (30/4/2024).

Selain itu, proses pengurusan visa juga dihentikan sementara oleh Pemerintah Malaysia.  Alasannya untuk melakukan penertiban administrasi para CPMI yang masuk ke Malaysia. 

"Tujuannya untuk mencegah banyaknya PMI yang masuk melalui jalur nonprosedural atau ilegal," ucapnya. 

Baca Juga: Angka Kemiskinan Lotim Semakin Parah, Jumlahnya Meningkat 8.566 Jiwa

2. Tunggu keputusan dari Malaysia

Rekrutmen Tenaga Kerja ke Malaysia Dihentikan SementaraIlustrasi pekerja migran Indonesia (PMI). (ANTARA FOTO/Reza Novriandi)

Pemerintah Malaysia saat ini  tengah melakukan evaluasi sistem perekrutan CPMI. Disnaker tidak mengetahui pasti sampai kapan perekrutan dihentikan. 

"Posisi kita sekarang menunggu keputusan dari Malaysia kapan dibuka kembali," imbuhnya.

Penghentian perekrutan ini berdampak cukup besar terhadap Lotim, karena Malaysia menjadi negara paling banyak yang dituju oleh CPMI dari Lotim. Berdasarkan data tahun 2023, jumlah CPMI yang mendaftar sebanyak 10 ribu orang dan itu didominasi tujuan ke Malaysia. 

Minat warga Lotim untuk bekerja ke Malaysia masih sangat tinggi, hal itu karena biaya ke Malaysia yang jauh lebih murah. Selain itu tidak membutuhkan skill khusus karena kebanyakan bekerja di ladang dan perkebunan, serta proses administrasi yang  lebih cepat dibandingkan bekerja ke negara lain.

"Kalau ke negara-negara lain seperti ke Taiwan, Arab Saudi, Korea itu biayanya cukup mahal dan membutuhkan keahlian khusus, kalau ke Malaysia kan tidak terlalu dilihat," pungkasnya.

3. Warga berharap segera dibuka kembali

Rekrutmen Tenaga Kerja ke Malaysia Dihentikan SementaraBandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Pengentian perekrutan ini membuat calon PMI asal Lotim menjadi gusar. Muzanni, warga asal Desa Mamben Lotim misalnya. Ia mengaku sangat kecewa dengan keputusan ini, karena tidak bisa mendaftar ke Malaysia untuk mencari nafkah. Sementara untuk ke negara lain, ia tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki skill yang disyaratkan. 

"Di sini kerja serabutan, saya sudah menikah dan punya satu anak, rumah belum punya, makanya saya mau merantau ke Malaysia untuk perbaikan ekonomi. Kalau di sini tidak bisa diharapkan," tuturnya. 

Ia berharap agar perekrutan CPMI segera dibuka kembali. Ia berharap Pemerintah dapat melakukan komunikasi dengan Pemerintah Malaysia agar rekrutmen tenaga kerja dapat kembali dibuka.

"Kalau ditutup terus, ini akan menambah CPMI untuk berangkat secara ilegal, karena kondisi ekonomi memang sangat sakit (sulit, red)," sebutnya.

Baca Juga: KPU dan Bawaslu Lotim Rekrut Ulang PPK dan Panwascam untuk Pilkada

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya