Pengamat: Ormas Gak Terlalu Berpengaruh pada Elektoral Pilkada Lotim

Warisin, Rumaksi dan Lutfi memiliki peluang yang sama

Lombok Timur, IDN Times - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pillkada) serentak 27 November 2024, bakal calon Bupati Lombok Timur (Lotim) sudah mulai mengerucut. Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) di Lotim juga sudah menyatakan arah dukungannya terhadap pihak tertentu.

Ada tiga nama yang sudah memastikan diri siap bertarung, yaitu mantan Wakil Bupati (Wabup) Lotim 2013-2018 Haerul Warisin, Mantan Wabup Lotim 2008-2013 Syamsul Lutfi dan Mantan Wabup Lotim 2018-2023 Rumaksi Sjamsudin. 

Menanggapi ketiga nama bakal calon tersebut, pengamat sekaligus analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang juga merupakan Direktur Konsultan Politik dan Hukum Riset MAC-Project, Dr. Ihsan Hamid, menyebut pertarungan pada Pilkada 2024 nanti tidak akan terlalu menyita perhatian publik Lotim. Hal ini karena semuanya merupakan nama lama yang pernah berkompetisi pada Pilkada 2018 lalu. 

1. Memiliki peluang menang dan kalah yang sama

Pengamat: Ormas Gak Terlalu Berpengaruh pada Elektoral Pilkada LotimIlustrasi pilkada serentak.ANTARA

Ihsan mengatakan, ketiga bakal calon ini memiliki peluang yang sama memenangkan pertarungan. Tidak ada yang terlalu menonjol, sehingga kans menang dan kalah belum bisa diamati.

Tetapi dari sisi kesiapan dan kosilidasi politik, Rumaksi disebut yang paling siap. Karena posisinya sebagai ketua DPD Nasdem NTB, serta wakil yang digandeng yaitu Amrul Jihadi yang merupakan ketua DPC partai Demokrat Lotim. Sehingga tidak akan kesulitan untuk mendapatkan kendaraan politik. Sementara Warisin dan Lutfi disebut belum memiliki kendaraan politik yang pasti. 

"Membaca rekomendasi partai belum ada satu pun yang jelas. Gerindra masih ada internal, sementara Lutfi sebagai kader Nasdem masih belum jelas pindah ke Perindo atau tidak, karena NasDem sudah dipakai Rumaksi. Sehingga kalau memastikan menang dan kalah masih belum bisa prediksi, bahkan bisa saja ada yang gagal menjadi calon," jelas Ihsan, Selasa (23/4/2024.

Baca Juga: Syamsul Lutfhi Deklarasi Siap Maju pada Pilkada Lotim 2024

2. NW dan NWDI tidak terlalu berpengaruh

Pengamat: Ormas Gak Terlalu Berpengaruh pada Elektoral Pilkada LotimRibuan santri NWDI saat menghadiri acara Hultah NWDI tahun 2021 lalu (IDN Times/Ruhaili)

Terkait dukungan NW dan NWDI, Ihsan memprediksi Pilkada 2024 Lotim, tidak akan tergantung pada dukungan elektoral Organisasi Nahdlatul Wathan (NW) dan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI). Menurutnya, tiga nama tersebut, mempunyai kekuatan elektoral yang sama, karena nama-nama ini merupakan para mantan wakil Bupati Lombok Timur.

Hal itu dilihat saat Pilkada sebelumnya, NW dan NWDI terbukti pernah kalah, sehingga tidak bisa menjamin bahwa dua organisasi besar ini mampu membawa kemenangan bagi bakal calon Bupati. Selain itu jemaah NW dan NWdI tidak terkonsentrasi di Lotim, tapi di semua kabupaten kota di NTB.

"Seperti NW pada Pilkada 2008 pernah dikalahkan oleh Ali BD yang waktu itu menggunakan jalur independen, kemudian NWDI Juga tidak bisa mengantarkan Syamsul Lutfi pada Pilkada Lotim 2018, termasuk juga yang didukung sepenuhnya oleh NW juga terbukti kalah," ungkapnya. 

Menurutnya, organisasi hanya sebagai pelengkap elektoral, mengingat basis masih sangat cair. Terutama para jemaah yang terkadang masih mengambang terkait arah dukungan. Jika diibaratkan dari 100 kemungkinan hanya 30 yang mendukung.

Menurutnya, yang harus dilakukan oleh para bakal calon yakni bagaimana mendapatkan tiket dari partai politik agar dapat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bukannya harus fokus memperebutkan dukungan elektoral ormas, karena dukungan parpol merupakan syarat mutlak untuk jadi calon Bupati.

"NW dan NWDI Tidak memilik pengaruh signifikan terhadap elektoral. Saya melihat itu bagus dipertimbangkan tetapi tidak bisa jadi penghambat. Sehingga ini jangan menjadi ketakutan berlebihan para bakal calon, karena sesungguhnya politik itu tergantung konsolidasi dan logistik," ujarnya.

3. Tanwir dan SJP berpotensi jadi kuda hitam

Pengamat: Ormas Gak Terlalu Berpengaruh pada Elektoral Pilkada LotimIlustrasi Pilkada Serentak 2024 (ANTARA/Afif/fqh)

Sementara itu, dua nama yang juga di gadang-gadang maju yaitu politikus PBB Lotim, Tanwir dan politisi PKS Suryadi Jaya Purnama (SJP). Keduanya disebut berpotensi sebagai kuda hitam pada Pilkada Lotim alias kandidat yang kuat. Sementara nama lainnya yaitu Zaini, disebut hanya sebagai gimmick semata.

"SJP dan Tanwir bisa jadi kuda hitam asal nanti komunikasi politik jauh lebih berproses, makanya itu tegantung konsolidasi politik tapi bisa akhirnya jadi wakil," jelas Ihsan.

Baca Juga: Siap Ramaikan Pilkada Lotim, Paket Warisin-Edwin Mencuat

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya