Musim Kemarau, Peternak di Lotim Kesulitan Dapat Pakan

Dinas Peternakan Lotim sebut tidak ada alasan

Lombok Timur, IDN Times - Dampak musim Kemarau menyebabkan sejumlah besar wilayah Lombok Timur (Lotim) mengalami kekeringan. Imbasnya masyarakat kini kesulitan mendapatkan air bersih. 

Bukan hanya kesulitan mendapatkan air bersih, kekeringan juga kini berimbas pada peternak, khususnya peternak sapi dan kambing. Karena kekeringan mereka kesulitan untuk mendapatkan pakan hijau.

1. Kesulitan pakan sejak Maret

Musim Kemarau, Peternak di Lotim Kesulitan Dapat PakanIlustrasi peternak saat menyabit rumput (Facebook peternak Lotim)

Amaq Pardi peternak asal Dusun Penanggak, Desa Tirtanadi Kecamatan, Labuhan Haji Lotim menuturkan, ia kesulitan mendapatkan pakan hijau sejak bulan Maret lalu. Rumput hijau sudah sangat sulit untuk didapatkan karena dampak dari musim kemarau.

Karena kesulitan mendapatkan pakan tersebut, Amaq Pardi harus mencari rumput hingga ke kecamatan Aikmel, Wanasaba dan bahkan sampai ke lereng gunung Rinjani. Kondisi ini menyebabkan mereka harus mengeluarkan biaya lebih, karena harus menyewa kendaraan roda empat untuk mengangkut rumput.

"Sangat kesulitan kita mencari rumput untuk pakan ternak sapi, kami nyari sampai ke lereng gunung. Ini karena dampak kekeringan, tidak ada rumput yang tumbuh," keluhya.

Baca Juga: Ketua Dewan Kesenian Lotim Kecam Wacana Pembubaran Kecimol

2. Banyak alternatif pakan

Musim Kemarau, Peternak di Lotim Kesulitan Dapat PakanKabid Peternakan Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Lotim, drh. Zulfan Ashari (IDN Times/Ruhaili)

Menanggapi keluhan peternak, Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim, drH. Zufan Ashari mengatakan, seharusnya tidak ada ada alasan peternak untuk mengeluhkan sulitnya mendapatkan pakan ternak. Karena ada banyak alternatif pakan yang bisa menggantikan pakan hijau.

"Cara membuat alternatif pakan, ketika sulit mendapatkan pakan hijau di musim kemarau sudah sering kami sosialisasikan, tapi peternak enggan untuk menerapkan ilmunya," ungkap Zulfan.

Salah satu alternatif pakan adalah memanfaatkan limbah pertanian yang tidak terpakai, seperti bekas tanaman jagung dan padi. Padahal Lotim merupakan salah satu sentra tanaman jagung dan padi di NTB. 

"Itu bisa dimanfaatkan jadi pakan kering, dan itu sangat bergizi, tinggal diolah saja," jelasnya.

Selain itu, ada istilah pembuatan pakan Silase. Yaitu pengolahan pakan hijau dengan cara di awetkan agar bisa digunakan disaat kesulitan mendapatkan pakan hijau di musim kemarau. Itu juga sudah disosialisasikan ke peternak cara pembuatannya. 

Pembuatan pakan Silase ini sangat mudah, yaitu menyimpan pakan hijau yang melimpah saat musim penghujan, kemudian di olah dengan cara menambahkan molasis dan dedak atau tepung ikan. Kemudian disimpan di ruangan kedal udara.

"Setelah 12 hari disimpan sudah bisa dimakan oleh ternak, semakin lama disimpan semakin baik. Nilai gizinya juga jauh lebih meningkat. Tapi sayangnya peternak enggan mempraktikkanya, karena sudan terlalu bergantung pada pakan hijau, " terangnya.

3. Lotim telah mendapatkan bank Pakan konsetrat ruminansia

Musim Kemarau, Peternak di Lotim Kesulitan Dapat PakanZulkieflimansyah saat masih menjabat Gubernur NTB mengunjungi gudang pakan di Kelayu Lotim (Facebook/DR. Zulkieflimansyah)

Lanjut Zulfan, keengganan peternak mempraktikkan pakan alternatif ini karena menghawatirkan pola makan ternak yang sudah bergantung pada pakan hijau. Padahal menurutnya, ada banyak solusi merubah pola makam ternak. 

Mengatasi Kesulitan pakan ini, pihaknya telah mendapatkan bantuan 4 unit bank Pakan konsentrat Ruminansia, dari pemerintah pusat untuk kelompok ternak. Bantuan tersebut berupa gudang penyimpanan dan mesin pengolahan pakan.

"Dengan adanya gudang penyimpanan dan pengolahan pakan ini, kita berharap bisa mengatasi kesulitan peternak mendapatkan pakan di musim kamarau," tutupnya.

Baca Juga: Musim Kemarau, Sejumlah Desa di Bima Mulai Dilanda Kekeringan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya