Ketua Dewan Kesenian Lotim Kecam Wacana Pembubaran Kecimol
![Ketua Dewan Kesenian Lotim Kecam Wacana Pembubaran Kecimol](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240604/1000313163-ba8bc7def3914cbb351c29713caf9980_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Masifnya gerakan penolakan dan pembubaran kelompok musik Kecimol ditentang keras oleh Ketua Dewan Kesenian Lombok Timur (Lotim) Ashwan Kaelaini.
Pembubaran tersebut menurutnya tidak akan meyelesaikan masalah, tapi justeru akan menimbulkan masalah baru yaitu kisruh di masyarakat.
1. Harus dikaji dari perspektif lebih luas
Masalah aktivitas kelompok musik Kecimol yang di tuding selalu meresahkan dan bikin keributan saat mentas di jalanan, bukan menjadi alasan pembenar untuk dibubarkannya kesenian tersebut. Menurutnya persoalan Kecimol ini harus di kaji dari perspektif yang lebih luas.
Pemerintah harus melihat dampak pembubaran yang ditimbulkan. Karena pasti menyebabkan kerugian moril dan materiil pada para pihak yang terlibat dalam kelompok kecimol tersebut.
Dijelaskannya kesenian adalah suatu bentuk kreativitas yang di hasil kan oleh personal atau kelompok masyarakat yang lahir dari daya fikir untuk mencipta sesuatu yang baru dan bisa di nikmati oleh masyarakat sekitarnya.
"Pada sudut pandang ini tentu saya sangat mengapresiasi hadirnya entitas baru musik yang bernama kecimol beserta konsep penyajiannya, sebagai pengiring atau musik penghibur pada acara perkawinan dan lainnya," terangnya.
Baca Juga: Kadis PMD Lotim Dukung Desa Tegakkan Perdes Larangan Kecimol
2. Kecimol harus di apresiasi sebagai kreatifitas seni
Lanjut Aswhan, musik kecimol dari beberapa sumber merupakan gendre musik kreasi, bukan tradisi, yang lahir di tanah Lotim. Penciptaan karya seni tradisi haruslah berbasis lokalitas, dimana karya seni itu tercipta, karena kebutuhan dan keberterimaan masyarakat sekitar, menjadi penanda bahwa sebuah karya seni itu lahir dan tumbuh dari ide dan gagasan masyarakat itu sendiri, sehingga harus dihargai sebagai kreatifitas seni.
Hari hari ini sedang maraknya protes dan penolakan sampai pada timbulnya kisruh antar masyarakat terhadap penomena aktifitas Kecimol yang di tuding sebagai sumber atau pemicu kekisruhan itu. Bahkan di beberapa desa telah membuat awiq awiq (Perdes) untuk menolak keras kehadiran kecimol di wilayah mereka.
"Selaku praktisi dan akademisi seni di Lombok Timur sudah barang pasti bahwa saya tidak menolak dan melarang kahadiran dan tumbuh nya Kecimol di Lombok Timur ini pada khususnya, namun saya perlu mempertegas bahwa segala karya seni itu adalah buah dari kreatifitas yang penting untuk di berikan apresiasi," ungkapnya.
3. Jangan mendiskreditkan Kecimol
Kreatifitas Kscimol ini tegas Aswhan, harus di kaji bentuk dan fungsinya, supaya masyarakat bisa menilai karya seni itu bernilai buruk atau tidak. Sehingga tidak semenamena dalam mendiskreditkan pelaku kesenian.
Bagi penikmat dan pelaku seni tentu mempunyai hati nurani. Karena Seni itu lahir dari dari rahim fikiran yang paling hening dan terdalam, tidak egois apalagi pragmatis. Maka dalam bermasyarakat dalam mengapresiasi karya seni, untuk lebih mengedepankan nilai nilai normatif dan kebersamaan.
"Sekali lagi tidak ada karya seni yang tidak indah maka mari kita bijak dalam berkesenian, supaya apa yang menjadi harapan kita kepada masyarakat tempat lahirnya kesenian itu akan di terima dengan baik tanpa protes atau di asingkan," tutupnya.
Baca Juga: AK NTB Demo Kantor Gubernur NTB, Minta Pidanakan Kecimol Erotis!