Innalillahi, Imam Salat Tarawih di Lotim Meninggal pada Rakaat ke-6

Korban menjadi imam salat tarawih pertama pada Senin malam

Lombok Timur, IDN Times - Salah seorang imam salat tarawih di Desa Wanasaba Lauk, Kecamatan Wanasaba Lombok Timur bernama Hijran alias Amaq Yuliati meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada saat menjadi imam salat tarawih pertama Ramadan 1445 H atau pada Senin malam (11/3/2024).

Ia tiba-tiba ambruk saat rakaat ke-6. Ia diketahui tak bernapas lagi usai membaca salam pada rakaat ke-6 salat tarawih tersebut.

1. Jemaah salat tarawih langsung memeriksa napas korban

Innalillahi, Imam Salat Tarawih di Lotim Meninggal pada Rakaat ke-6Kasi Humas Polres Lotim, Iptu. Nicolas Usman (IDN Times/Ruhaili)

Kasi Humas Polres Lotim, Iptu. Nicolas Usman membenarkan adanya imam salat tarawih yang meninggal dunia. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi di Musala Nurul Imam Dusun Bale Blek Desa Wanasaba Lauk, Senin malam (11/3/20244).

"Awalnya berjalan lancar, tapi korban tiba-tiba ambruk saat memasuki rakaat ke-6. Saat diperiksa (napasnya) oleh jemaah salat, korban sudah meninggal dunia," terang Nicolas.

Baca Juga: Daftar Nama Anggota DPD RI Dapil NTB Periode 2024-2029

2. Memiliki riwayat penyakit mag

Innalillahi, Imam Salat Tarawih di Lotim Meninggal pada Rakaat ke-6ilustrasi asam lambung naik (pexels.com/cottonbro studio)

Nicolas mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui pasti apa penyebab kematian korban. Tetapi berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui memiliki riwayat penyakit mag kronis. Korban diketahui telah mengidap penyakit ini sejak lama.

"Belum diketahui pasti apa penyebab kematian korban, tetapi informasinya korban memiliki riwayat penyakit mag," ucapanya.

3. Masyarakat diimbau jangan terlalu memaksakan diri

Innalillahi, Imam Salat Tarawih di Lotim Meninggal pada Rakaat ke-6ilustrasi keluarga sedang berbuka puasa (istockphoto.com/Edwin Tan)

Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur (Lotim) DR. Fathurrohman mengatakan, pada hari pertama puasa ini, masyarakat diimbau untuk tidak memaksakan diri. Pada hari pertama ini, ia menyebutkan bahwa sangat penting untuk menjaga pencernaan, yaitu menjaga pola makan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

"Yang terpenting pada hari pertama ini makan sesuai kebutuhan tubuh, yaitu makan yang manis karena awal ini kita butuh energi, jangan terlalu memaksakan diri," terangnya.

Selain itu, ia mengimbau agar menjaga makanan saat berbuka puasa. Agar tidak berakibat fatal, saat berbuka diimbau untuk makan sesuai porsi dan sesuaikan dengan umur.

"Bagi yang memiliki riwayat penyakit agar menjaga pantangan yang dianjurkan dokter," tutupnya.

Baca Juga: Dapat 2,15 Juta Suara, Prabowo-Gibran Menang Telak di NTB

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya