Email pembelian tiket MotoGP bodong di Lombok/dok. Adam
Dua korban pembelian tiket bodong lainnya ialah Adam Brazali dan Teguh Aprianto. Adam membeli tiket untuk 11 orang dan Teguh untuk 21 orang. Awalnya kata Adam salah satu rekannya bernama D dan A menawarkan tiket MotoGP secara online di Lombok. D dan A merupakan pekerja di Agent Tour Transport Lombok.
“Kita transfer ke D dan diteruskan ke A senilai Rp70 juta untuk 32 orang,” kata warga asal Jawa Barat itu.
Dari 32 tiket yang dipesan Adam dan Teguh itu untuk kelas Premium Grandstand Blue Zona A dan B. Selain itu ada untuk kelas Premiun Puple dan regular.
“Jadi A dan D ini ngaku adalah partnership ke explorin. Tetapi dia memesan di agent di Lombok. Karena tiket sudah habis pesan lagi di A rekan D,” katanya.
Setelah akan menukarkan tiket yang telah dibayar senilai Rp70 melalui link website yang dikirimkan A, tiket milik Teguh dan Adam ternyata bodong tak bisa ditukarkan di geray penukaran Bandara Internasional Lombok pada Rabu (16/3/2022) kemarin.
Adam dan Teguh pun melaporkan kejadian itu ke Polda NTB dengan alat bukti link pembelian tiket dan bukti transfer tiket ke D dan A. Setelah melapor pd Rabu (16/3/2022) kemarin, Adam dan Teguh hanya mendapat mediasi pihak kepolisian.
Link pembelian tiket itu tertera jelas mengatasnamakan Sirkuit Mandalika dengan nama motogpmandalikatiket.com. Setelah coba diakses Adam dan Teguh, link pembelian tiket itu memberikan kode tiket melalui email mengatasnamakan Mandalika Grand Prix Associatoan.
Dengan demikian, jika ditotal kerugian Ida dan Adam mencapai Rp105 juta. Kemungkinan masih ada korban yang belum melapor. Sehingga hal ini menjadi atensi dari kepolisian.