Ilustrasi kemiskinan (Foto: IDN Times)
Pj Gubernur NTB Hassanudin dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2024, mengatakan ada penurunan kemiskinan yang sangat signifikan, yang mencapai 1,94 persen pada periode maret 2023, ke periode September 2024, atau dari 13,85 persen menjadi 11,91 persen.
Kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari 3,29 persen tahun 2022 menjadi 1,81 persen tahun 2024. Begitu juga gini ratio di NTB pada 2023 sebesar 0,375. Sementara pada tahun 2024, gini ratio di NTB sebesar 0,361.
Menurut Hassanudin, ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di NTB mengalami penurunan dari tahun 2023 ke tahun 2024.
Berdasarkan data BPS, penurunan gini ratio ini juga terjadi di daerah perkotaan dan perdesaan. Pada tahun 2024, gini ratio di daerah perkotaan adalah sebesar 0,383, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 0,326.
Kepala BPS NTB Wahyudin menyebutkan persentase penduduk miskin di NTB pada September 2024 sebesar 11,91 persen. Angka kemiskinan di NTB turun 1 persen terhadap Maret 2024 dan menurun 1,94 persen terhadap Maret 2023.
Jumlah penduduk miskin di NTB pada September 2024 sebanyak 658,6 ribu orang. Angkanya menurun sebanyak 50,41 ribu orang terhadap Maret 2024 dan menurun 92,63 ribu orang terhadap Maret 2023.