Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penataan Ruang Kreatif Ampenan akan Tuntas Agustus 2023

Pojok gedung ruang kreatif yang disiapkan Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara, di kawasan Kota Tua Ampenan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram, IDN Times - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinai Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan penataan Ruang Kreatif Kawasan Kota Tua Ampenan sebagai tempat kegiatan pembinaan dan pementasan seni budaya baik lokal maupun modern. Penataan ini ditargetkan tuntas pada akhir Agustus 2023.

"Kami sudah alokasikan anggaran Rp200 juta untuk merampungkan tahapan penataan gedung ruang kreatif agar bisa segera dimanfaatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi seperti diberitakan Antara pada Kamis (8/7/2023).

1. Fasilitas yang dilengkapi

ilustrasi pintu (instagram.com/rumah.indah30)

Dikatakan, dengan anggaran Rp200 juta itu, Dispar tinggal melengkapi fasilitas gedung itu dengan jendela, pintu, talang air, serta pembersihan dan cat di bagian dalamnya.

Setelah itu, dilakukan penataan Taman Jangkar bagian depan dan penutupan Jalan Duren agar pedagang duren yang ada di saat ini tidak mengganggu aktivitas para anggota komunitas yang menggunakan ruang kreatif.

"InsyaAllah kita usahakan pas Hari Ulang Tahun Kota Mataram pada 31 Agustus bisa dimanfaatkan," katanya.

2. Taman Jangkar Ampenan

wartantb.com

Dikatakan, pemanfaatan ruang kreatif ini akan menjadi satu kesatuan dengan penataan Taman Jangkar Kota Tua Ampenan, karena berbagai atraksi kesenian dan budaya yang akan digelar masyarakat dilaksanakan di badan jalan.

"Badan jalan antara Taman Jangkar dan gedung ruang kreatif akan kita tutup, sehingga para seniman dan budayawan bisa menggelar berbagai kegiatan dan atraksi secara berkala," katanya.

Sedangkan di dalam gedung, akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk peningkatan kualitas, kuantitas, termasuk manajemen pelaku usaha.

"Pelatihan misalnya terkait pengolahan, kemasan, promosi, termasuk pengelolaan manajemen keuangan," katanya.

3. Pengawasan oleh pokdarwis

ilustrasi(unsplash.com/Agence Olloweb)

Sementara untuk pengawasan pemanfaatan ruang kreatif tersebut, kata Denny, akan diminta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ampenan sebagai penanggung jawab. Pasalnya, ruang kreatif tersebut tidak disewakan.

"Masyarakat yang ingin menggunakan ruang kreatif, bisa berkoordinasi dengan Pokdarwis untuk pembuatan jadwal agar tidak berbenturan," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yerin Shin
EditorYerin Shin
Follow Us