Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Akhirnya Jadi Kenyataan

Diharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan warga lokal

Mataram, IDN Times - Bertahun-tahun lamanya sejak pengapalan perdana ekspor konsentrat tahun 2000 lalu, masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Kabupaten Sumbawa Barat hanya bisa melihat hilir mudik pengangkutan konsentrat tembaga dan mineral. Kini pembangunan smelter di sana benar-benar terwujud.

Kosentrat-kosentrat itu diangkut dari mesin raksasa konsentrator yang berdiri di atas punggung Bukit Batu Hijau. Jutaan ton konsentrat yang mengandung tembaga dan mineral ikutannya diekspor begitu saja ke berbagai negara. Tapi dalam beberapa tahun ini, pengapalan kosentrat itu sepertinya tidak akan terjadi lagi. Ibarat mimpi, Smelter telah menjadi kenyataan.

Otak Keris, begitu nama satu desa di Kecamatan Maluk yang sudah dipersiapkan melalui pembebasan lahan sebagai lokasi pembangunan Smelter PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Di atas lahan seluas 270 hektare itu, selain Smelter juga dibangun Precious Metals Refinery (PMR) yang fungsinya untuk menfasilitasi pemurnian lumpur anoda menjadi precious metal.

1. Wajib hilirisasi mineral mentah

Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Akhirnya Jadi KenyataanTambang Terbuka Grasberg, Freeport Indonesia, Tembagapura. (IDN Times/Uni Lubis)

Pembangunan smelter ini tidak mau tidak harus dilakukan karena sadar bahwa ekspor konsentrat tidak menguntungkan. Karenanya, pemerintah mewajibkan para penambang membangun smelter di Indonesia.

Pemerintah bahkan mengharuskan seluruh perusahaan tambang melaksanakan proses hilirisasi terhadap mineral mentah yang diperoleh. Mengolah hasil tambang mentah akan menambah jumlah penerimaan negara termasuk penyerapan tenaga kerja.

" Ya, Smelter sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk segera direalisasikan karena merupakan mandat dari Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterima AMNT, serta Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba)," kata Head of Corporate Communications AMMAN, Kartika Octaviana seperti dilansir dari Antara pada Jumat (2/9/2022).

2. Percepatan pembangunan smelter

Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Akhirnya Jadi KenyataanSumber gambar : ekbis.sindonews.com

Kunjungan awak media ke lokasi pembangunan Smelter ini adalah giat terakhir setelah sebelumnya menuntaskan sejumlah misi di Desa Talonang Baru Kecamatan Sekongkang.
Vina yang saat itu mengajak berbicara di atas sebuah bukit kecil di lokasi pembangunan Smelter begitu antusias menjawab seluruh pertanyaan awak media.

Menurutnya, percepatan pembangunan smelter adalah dalam rangka mendukung proses hilirisasi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi negara serta membuka lapangan kerja di dalam negeri. Sehingga Smelter sudah menjadi keputusan, tidak untuk diperdebatkan lagi.

"Kita sudah komit dalam pembangunannya, dan ini sudah mulai berjalan," sebutnya.

3. Camp berkapasitas 3.000 orang

Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Akhirnya Jadi Kenyataandwhealingcamp.com

Menurutnya, konstruksi proyek smelter AMNT sudah dimulai sejak Juli 2022 lalu. Kontraktor telah melakukan pemasangan tiang pancang bahkan sudah mulai memasuki lokasi konstruksi dan telah memulai pembangunan jalan.

"Kalau dirinci capaiannya sampai dengan Januari 2022 adalah 35,53 persen dan selalu mencapai target verifikasi enam bulanan," terangnya.

Sejenak Vina tak melanjutkan pemaparannya. Kesempatan itu digunakan awak media untuk menikmati udara segar yang berembus lembut diatas bukit itu. Sejauh mata memandang, nampak pesisir laut pantai Benete yang indah serta hijaunya perbukitan yang terhampar di sekitarnya.

Larut sesaat dalam keindahan itu, Vina kembali melanjutkan pemaparannya. Sembari menunjuk kearah selatan, ia menyebut bangunan yang nampak berjejer itu adalah salah satu proyek akomodasi Camp Smelter. Camp dibangun di atas lahan seluas 15 Ha dengan kafasitas 3.000 orang.

"Pembangunanya sendiri direncanakan selesai pada bulan Oktober mendatang," jelasnya

Baca Juga: Seorang Polisi di NTB Diduga Sebagai Dalang Korupsi Rp2,38 Miliar

4. Dukung perindustrian dan perdagangan nasional

Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Akhirnya Jadi KenyataanIlustrasi keuangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

AMNT membangun smelter diyakini menjadi suatu tindakan investasi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan bagi tumbuhnya bidang perindustrian dan perdagangan nasional. Sehingga dipastikan dapat menumbuhkan efek perekonomian
secara domino dan dahsyat.

Tapi begitu, Vina tak menampik bahwa dampak pandemi COVID-19 selama lebih dari dua tahun terakhir ini sangat besar terhadap alur supply chain, di mana mobilitas barang dan SDM sangat terhambat.

Belum sepenuhnya pulih dari pandemi, alur supply chain kembali terhantam perang Rusia dan Ukraina dimana rute AsiaEropa adalah yang paling parah terdampak karena kemacetan pelabuhan dan pengiriman kargo udara.

" Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan itu, berbagai perkembangan untuk pembangunan smelter telah dilakukan, seperti pesanan pembelian (purchase order) untuk seluruh peralatan dengan fungsi kritikal yang memiliki waktu pengiriman sangat lama (long lead equipment) telah dilakukan oleh AMMAN," sebutnya. 

5. Pemda sangat mendukung

Pembangunan Smelter di Sumbawa Barat Akhirnya Jadi KenyataanLokasi pembangunan Smelter di Sumbawa Barat (Pemprov NTB)

Untuk itu harapan besar disampaikan di mana bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah dalam hal jaminan kepastian perizinan serta upaya sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat setempat agar tercipta situasi yang aman serta kondusif, sehingga proyek

Smelter ini dapat berjalan dengan lancar sekaligus membawa multiplier efek bagi Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan ekonomi bagi masyarakat KSB.

"Kami juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang berlaku baik di level pusat dan daerah," tandasnya.

Sementara itu di berbagai kesempatan, Bupati Sumbawa Barat, Dr.Ir H. W Musyafirin, MM memberikan dukungan yang optimal sesuai dengan tahapan kegiatan pembangunan Smelter. Menurutnya, capaian dan tahapan pembangunan camp dan rencana konstruksi smelter merupakan bukti nyata konsistensi dan komitmen perusahaan dalam merealisasikan proyek strategis nasional tersebut.

Bahkan dalam kaitan ketenagakerjaan, rekrutmen sudah mulai dilakukan melalui mekanisme satu pintu sesuai dengan peraturan di wilayah KSB.

"Kita sudah mendapatkan data jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan apa saja yang dibutuhkan dari pihak perusahaan dan kontraktornya. Dari total kebutuhan tenaga kerja, serapan tenaga kerja lokal untuk konstruksi smelter dapat mencapai 1.200 orang,"ungkapnya.

Kehadiran Smelter ini sebut Bupati akan berdampak luar biasa bagi NTB, khususnya Kabupaten Sumbawa Barat. Sebab selain Smelter, di kawasan tersebut akan dibangun pula industri pupuk, industri semen, dan industri pendukung lainnya.

"Pemerintah KSB akan bekerja secara erat dengan PT PIL Indonesia dan AMMAN untuk memastikan proses rekrutmen berjalan dengan lancar. Serta memastikan ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan juga melalui proses penerimaan karyawan yang transparan guna mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan untuk proses
konstruksi tersebut," demikian Bupati.

Seperti diketahui, Smelter yang dibangun tersebut nantinya memiliki kapasitas input sebanyak 900.000 ton konsentrat tembaga. Adapun konstruksinya dikerjakan oleh PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL Indonesia) yang telah menandatangani kontrak kerja sama dengan PT AMNT.

Baca Juga: M Saidh, DPO Kasus Korupsi dari NTT Ditangkap di Jakarta Selatan

Yerin Shin Photo Community Writer Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya