25.000 Ton Limbah Batu Bara Dipakai Bangun Sirkuit MXGP Lombok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - PT PLN (Persero) menyuplai sebanyak 25.000 ton fly ash bottom ash (FABA) atau limbah batu bara hasil pembakaran pembangkit listrik tenaga uap untuk membangun lintasan sirkuit Motocross Grand Prix (MXGP) Selaparang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo mengatakan hadirnya FABA dalam pembangunan Sirkuit MXGP merupakan sinergi yang luar biasa. Hal ini menjadi satu langkah yang sangat strategis dalam pengoptimalan pemanfaatan FABA.
"PLN terus berkolaborasi dengan Pemprov untuk terus hadir dalam kegiatan internasional yang digelar di Bumi Gora. Ini merupakan komitmen kami untuk mengharumkan NTB di mata dunia," katanya seperti diberitakan Antara pada Sabtu (17/6/2023).
1. Sisa hasil pembakaran batu bara
Ia menjelaskan FABA yang digunakan untuk memasok adalah sisa hasil pembakaran batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang yang dikelola oleh Indonesia Power yang saat ini sudah tidak lagi menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Pemanfaatan FABA di NTB telah berkolaborasi dengan beberapa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan juga instansi pemerintahan, baik di Pulau Lombok, maupun Pulau Sumbawa.
Dalam prosesnya, kata Sudjarwo, PLN berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang NTB, Dinas Perhubungan NTB dan juga Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah NTB.
Kerja sama yang dilaksanakan adalah terkait dengan pengamanan selama proses pengangkutan, pemilihan rute hingga pemilihan waktu yang tepat untuk melaksanakan mobilisasi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata Air di Pulau Lombok
2. Biasa dipakai bikin paving block
Di PLTU Jeranjang, lanjut Sudjarwo, jumlah potensi pemanfaatan FABA mencapai 75 - 80 ton per hari atau 2.100 - 2.400 ton per bulan.
FABA pada umumnya digunakan sebagai substitusi bahan baku dan atau bahan baku konstruksi, seperti pembuatan paving block, batako, bata ringan, industri semen, beton rabat, pemadatan tanah dan juga digunakan sebagai stabilisasi tanah.
"Selama ini, FABA digunakan sebagai substitusi material untuk membangun jalan, jembatan, paving block dan beberapa produk konstruksi lain," ujarnya.
3. Bukan limbah B3
FABA sendiri merupakan partikel halus (berupa abu) sisa hasil pembakaran batu bara PLTU dan boiler.
"Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan pada 2 Februari 2021, FABA bukan lagi merupakan limbah B3, sehingga pemanfaatannya bisa lebih luas dan mudah," ucap Sudjarwo.
Baca Juga: Lowongan 1 Juta ASN 2023, Dikbud NTB Usulkan 1.200 Formasi Guru PPPK
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.