Ribuan warga desa terdampak galian C saat menggelar aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD Lotim(IDN Times/Ruhaili)
Salah satu desa yang terdampak limbah galian C yaitu Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji Lotim. Penambangan yang berada di desa tersebut, dibuang secara sembarangan ke saluran irigasi pertanian. Dampaknya menyebabkan lahan pertanian dan perkebunan milik warga setempat menjadi tercemar. Limbah tersebut dibuang secara sembarangan baik itu oleh tambang galian C yang memiliki izin maupun tidak.
"Lahan pertanian dipenuhi oleh batu apung, pasir tanah yang hitam pekat dan bekas oli, sehingga air irigasi pertanian menjadi keruh dan berbau," ungkap warga Korleko, Lalu Ismail Fahmi.
Semua Limbah yang masuk ke lahan pertanian ini mengakibatkan tanaman petani mati, kalau pun bisa hidup, tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik. Limbah galian C ini mencemari hampir semua lahan pertanian dan perkebunan milik warga Korleko. Bahkan saat ini petani tidak bisa lagi menanam padi, sebab benih padi yang disemai tidak bisa tumbuh.
"Hampir semua sawah dan perkebunan petani di desa Korleko terdampak," sebutnya.
Parahnya dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh tambang galian C ini menyebabkan warga mengalami kerugian yang sangat besar karena merusak sumber mata pencaharian. Mereka mendesak pemerintah bertindak tegas, menutup semua tambang galian C tersebut, baik itu yang berizin ataupun tidak.
"Yang berizin juga ditutup karena mereka membuang limbah secara sembarangan. Yang resmi maupun tidak resmi ini tidak taat dengan SOP mereka membuang limbah secara sembarangan," tegasnya.