Warga memadati lokasi rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sebelumnya, warga Dusun Nyiurlembang Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar, Lombok Barat dihebohkan dengan penemuan jenazah Brigadir Esco pada Minggu (24/8/2025) lalu. Penemuan jenazah korban berawal dari seorang warga setempat yang sedang mencari ayam peliharaannya di bukit belakang rumah sekitar pukul 11.30 WITA.
Saat menyisir area tersebut, warga menemukan sesosok mayat. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut antara lain satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
Hasil olah TKP menunjukkan bahwa korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon. Posisi tubuh korban berada di sekitar pohon di area dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam.
Sebelum penetapan tersangka, pada Kamis (11/9/2025), puluhan masyarakat Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah yang merupakan keluarga Brigadir Esco menggelar aksi demonstrasi di Mapolda NTB.
Belasan perwakilan keluarga dipersilakan masuk ke Mapolda NTB. Mereka ditemui Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan. Keluarga besar mendesak penyidik segera menetapkan tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco. Sebelum penetapan Briptu R sebagai tersangka, penyidik telah memeriksa sebanyak 50 saksi untuk membongkar kasus polisi bunuh polisi tersebut.