Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rajin Berobat, 88 persen Pasien TBC di Lotim Sembuh

Kadis Kesehatan Lotim saat mengecek kondisi pasien (IDN Times/Ruhaili)
Kadis Kesehatan Lotim saat mengecek kondisi pasien (IDN Times/Ruhaili)

Lombok Timur, IDN Times – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mencatat tingkat kesembuhan Tuberkulosis (TBC) sebesar 88,61 persen hingga pertengahan tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lombok Timur, sejak Januari hingga Juni 2025, telah ditemukan 1.069 kasus suspek TBC. Setelah melalui pemeriksaan lebih lanjut, 966 pasien dinyatakan positif dan 856 di antaranya berhasil sembuh setelah menyelesaikan pengobatan secara lengkap.

“Dari 966 pasien yang diobati, 856 sembuh, artinya tingkat kesembuhan kita mencapai 88,61%,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Lotim, dr. Pathurrahman.

1. Kunci keberhasilan: disiplin minum obat dan peran keluarga

Kadis Kesehatan Lotim saat melakukan sidak di Puskesmas Denggen (IDN Times/Ruhaili)
Kadis Kesehatan Lotim saat melakukan sidak di Puskesmas Denggen (IDN Times/Ruhaili)

Pathurrahman menekankan bahwa kesuksesan penanganan TBC sangat bergantung pada kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan, yang berlangsung minimal enam bulan. Untuk memastikan konsistensi ini, Dinas Kesehatan melibatkan keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO).

“Kami mengajak keluarga untuk aktif mengawasi. Misalnya, jika ayah yang sakit, maka istri dan anak-anak bertugas memastikan obat diminum tepat waktu,” ujarnya.

Strategi ini terbukti efektif. Salah satu contoh nyata adalah kisah seorang pasien TBC yang berhasil sembuh berkat pengawasan ketat dari keluarganya. Bahkan, seluruh anggota keluarga yang diperiksa dinyatakan negatif TBC, menunjukkan bahwa penanganan terpadu dapat mencegah penularan.

2. Skrining keluarga dan edukasi lingkungan rumah

ilustrasi paru paru terkena penyakit tbc(istockphoto.com/Mohammed Haneefa Nizamudeen)
ilustrasi paru paru terkena penyakit tbc(istockphoto.com/Mohammed Haneefa Nizamudeen)

Mengingat TBC menular melalui droplet saat batuk atau bersin, Pathurrahman menegaskan pentingnya pemeriksaan seluruh anggota keluarga jika ada satu kasus positif di rumah. Selain itu, tenaga kesehatan turun langsung ke rumah pasien untuk mengevaluasi kondisi lingkungan, seperti, ventilasi udara yang memadai, pencahayaan alami, kebersihan tempat tidur dan kebiasaan membuka jendela setiap pagi.

“Edukasi di Puskesmas saja tidak cukup. Kami perlu melihat langsung kondisi rumah pasien untuk memastikan lingkungannya mendukung pemulihan,” kata Pathurrahman.

3. Pendekatan humanis untuk tekan stigma

Kegiatan Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding/ACF) untuk skrining kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)
Kegiatan Penemuan Kasus Aktif (Active Case Finding/ACF) untuk skrining kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Dinas Kesehatan Lombok Timur mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam penanganan TBC. Tujuannya adalah menghilangkan stigma negatif terhadap penderita sekaligus meningkatkan kepatuhan pengobatan.

Dengan strategi pelibatan keluarga dan pendekatan langsung ke rumah pasien, Lotim berkomitmen untuk meningkatkan angka kesembuhan TBC sekaligus mengurangi angka penularan di masyarakat.

“Keluarga harus diberi pemahaman bahwa TBC bisa disembuhkan asalkan pengobatannya disiplin. Dengan begitu, risiko penularan bisa ditekan,” pesannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us