Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto penyaluran Bansos beras 10 kg di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima beberapa waktu lalu (IDN Times/Juliadin)
Foto penyaluran Bansos beras 10 kg di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima beberapa waktu lalu (IDN Times/Juliadin)

Intinya sih...

  • Setiap KPM langsung terima beras 20 kg periode Juni dan Juli.

  • Bulog akan gandeng Dinsos dan DKP Bima saat penyaluran beras nanti.

  • Pada 2024, beras yang dibagikan kepada warga miskin ada yang berkutu dan tidak layak dikonsumsi.

Bima, IDN Times - Bantuan sosial (Bansos) berupa beras dari pemerintah pusat akan kembali menyisir puluhan ribu warga miskin di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Rencananya, penyaluran bansos dibawa naungan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.

"(Bansos beras, red) penyaluran mau dilanjutkan bulan ini. Sekarang masih koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) Bima," kata Kepala Badan Logistik (Bulog) Bima, Heri Sulistiyo dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025).

1. Setiap KPM langsung terima beras 20 kg

Ilustrasi warga mengambil bantuan pangan beras 10 kg dari Bapanas. IDN Times/ Riyanto.

Menurut Heri, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) nanti langsung menerima beras periode Juni dan Juli sebanyak 20 kilogram. Meski demikian, ia belum bisa pastikan jumlah penerima manfaat, apakah masih menggunakan data tahun 2024 lalu atau tidak.

Ia beralasan, data sasaran penerima bantuan pada 2025 ini belum sampai ke Bulog Bima. Melainkan masih dipegang oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI.

"Sepertinya ada perubahan (dari data 2024 lalu, red). Datanya masih di Badan Pangan Nasional belum sampai ke kami," bebernya.

2. Bulog akan gandeng Dinsos dan DKP

Foto penyaluran Bansos beras 10 kg di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima beberapa waktu lalu (IDN Times/Juliadin)

Pada penyaluran beras nanti, Bulog akan menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bima. Kerja sama itu dilakukan guna memastikan bantuan tepat sasaran ke warga yang membutuhkan.

"Tentu saat penyaluran nanti, kami akan gandeng bersama Dinsos dan DKP Bima," terang Heri sapaan akrab Kepala Bulog Bima ini.

3. Beras yang dibagikan sebelumnya ada yang berkutu

Foto Kantor Desa Panda yang menjadi lokasi temuan beras berkutu dan berat berkurang (IDN Times/Juliadin)

Diberitakan sebelumnya, pada 2024 lalu pemerintah pusat menyalurkan beras ke 55.700 warga miskin yang tersebar di 191 desa di Kabupaten Bima. Setiap bulan, mereka mendapatkan alokasi beras 10 kilogram.

Pada penyaluran saat itu, Desa Panda jadi temuan yang menerima beras tidak sesuai ketentuan. Desa setempat tidak hanya menerima beras kurang dari timbangan, tapi juga beras yang mereka terima tidak layak dikomsumsi karena berbau busuk dan berkutu. Harapannya, tahun ini tidak ada lagi persoalan serupa.

Editorial Team