Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Jemaah di Masjidil Haram, Makkah. (IDN Times/Mela Hapsari)

Mataram, IDN Times - Sebanyak 93 jemaah umrah asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan telantar di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sesuai jadwal, mereka semestinya diterbangkan umrah ke Arab Saudi pada 5 April 2023 lalu. 

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB membenarkan informasi tentang telantarnya jemaah umrah ini.  

"Ada informasi. Sedang kita konfirmasi ke berbagai pihak terkait," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag NTB Eka Muftati'ah dikonfirmasi IDN Times, Minggu (9/4/2023).

1. Belum ada laporan tertulis

Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Eka mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi soal kebenaran kasus jemaah umrah dari NTB ini. Hingga hari ini, mereka belum menerima laporan resmi tertulis soal telantarnya jemaah umrah NTB. 

Ini yang membuat Kemenag NTB belum berani menyampaikan kronologi secara lengkap mengenai kejadian sesungguhnya. 

"Belum ada laporan tertulis ke kami. Hanya kami dapat info sepenggal-sepenggal. Itu yang sedang kami cari tahu," terangnya.

2. Diberangkatkan travel umrah berizin

Ilustrasi keberangkatan calon jemaah umrah. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Meskipun demikian, Eka mengatakan, para jemaah umrah ini berangkat ke tanah suci melalui jasa travel umrah resmi, atau mengantongi izin penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) di NTB. 

Sesuai catatannya, travel umrah ini beralamat di Lombok Tengah.

Eka menambahkan pihaknya sedang mencari tahu penyebab puluhan jemaah itu tak bisa diberangkatkan tepat waktu. "Travel sedang berupaya untuk bisa jemaah berangkat," ucapnya.

3. Pastikan lima hal sebelum daftar dan berangkat umrah

Travel pemberangkatan umrah di Makassar, bersama calon jemaah umrah. IDN Times/Sahrul Ramadan

Lebih lanjut, Kemenag NTB menyosialisasikan program lima pasti umrah agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan. Program yang sudah dijalankan sejak 2017 silam. 

Masyarakat diminta memastikan lima hal ini: 

  1. Pastikan travel berizin dari Kemenag.
  2. Pastikan tiket pesawat dan jadwal penerbangan.
  3. Pastikan harga dan paket layanan.
  4. Pastikan akomodasi selama berada di Arab Saudi.
  5. Pastikan visa berangkat umrah.

Sedangkan cara memastikan travel umrah tersebut memiliki izin sebagai PPIU atau tidak, masyarakat mengunduh aplikasi Umrah Cerdas.

Editorial Team