Rancangan industri smelter di Sumbawa Barat. (dok. Prokopim Sumbawa Barat)
Selain mendukung Provinsi NTB untuk mencapai target investasi tahun 2023, hal ini juga senada dengan pernyataan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin lalu. Bahwa pemerintah , akan terus mendorong realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan menyelesaikan hambatan terkait perizinan bagi investasi.
Berdasarkan hasil verifikasi semester lalu, progres pembangunan proyek smelter AMMAN di Sumbawa Barat telah mencapai 47 persen. Capaian ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, meliputi pembangunan fisik dan pembelian peralatan dan mesin untuk operasional. Nilai investasi yang telah dikeluarkan setara dengan US$ 466 juta dari total US$ 982 juta.
Menurut Rahmat, hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan pembangunan smelter. Namun demikian, kendala pandemik COVID-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM).
Sehingga target penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak akan dapat terlaksana. Smelter AMMAN di Sumbawa Barat ditargetkan rampung pada tahun 2024.
Beberapa waktu lalu, AMMAN juga telah mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi NTB guna menjelaskan mengenai capaian serta rencana bisnis operasional perusahaan pada tahun 2023. Dalam kesempatan tersebut, Rahmat menyampaikan bahwa serapan sumber daya manusia (SDM) untuk berbagai proyek sejak tahun 2021 meningkat hingga 35 persen. Dimana, hampir 75 persen tenaga kerja berasal dari NTB.