Ilustrasi aksi protes terhadap KPK (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pada penyalurannya, bantuan ini dibagi menjadi dua, yakni berupa Bantuan Sosial (Bansos). Kemudian bersifat Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp102,234 miliar.
Bantuan langsung masyarakat, Rp102 miliar telah digunakan untuk pembangunan hunian tetap (Huntap) korban banjir yang berlokasi di lingkungan Kadole. Kemudian di Oi Fo'o dan Jatibaru serta rumah relokasi mandiri di beberapa titik kelurahan.
"Semua kegiatan ini melalui sistem kelompok masyarakat (pokmas), termasuk di dalamnya melibatkan penerima bantuan," terangnya.
Pokmas ini sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pembangunan rumah relokasi. Karena dana hibah itu bukan melalui pihak ketiga, melainkan berbasis swakelola masyarakat. Sehingga, dalam pelaksanaan kegiatan dilaksanakan langsung dan dikelola oleh Pokmas.
"Dananya langsung turun ke rekening Pokmas, dan langsung dikerjakan oleh Pokmas. Bukan dipihakketigakan," tutur Lutfi.
Kemudian sisa anggaran dengan sumber dana rehab rekon, telah digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana umum. Mulai dari jalan, drainase, instalasi listrik dan air bersih, jembatan di padolo dan jembatan gantung d Lingkungan Paruga.
"Sejumlah pembangunan ini dikerjakan pihak ketiga yang memenangkan tender. Mereka kerjakan pada tahun 2018 lalu," ungkap Muhammad Lutfi.