Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aktivitas pertambangan PT AMNT di Sumbawa Barat. (dok. AMNT)

Mataram, IDN Times - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB mengungkapkan progres pembangunan smelter PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Berdasarkan hasil rapat bersama PT. AMNT dan Komisi VII DPR RI pada 7 April lalu, progres pembangunan pabrik pengolahan tembaga itu sebesar 51,63 persen secara agregat.

Progres agregat sebesar 51,63 persen dihitung dari seluruh komponen pembelian barang-barang untuk kebutuhan smelter. Meskipun barangnya masih di tempat lain. Tetapi progres pembangunan fisik di lapangan pada waktu itu sekitar 11 persen lebih. Pembangunan smelter AMNT di Sumbawa Barat ditargetkan tuntas pada Desember 2024 mendatang.

"Kalau sekarang, progres agregat hampir 60 persen. Tapi waktu saya rapat tanggal 7 April itu sebesar 51,6 persen progres agregatnya. Maksudnya yang sudah dibelanjakan tapi barangnya masih di tempat lain, di pabrik. Tapi progres lapangannya waktu itu 11 persen sekian," ungkap Kepala Dinas ESDM NTB Sahdan dikonfirmasi di Mataram, Kamis (1/6/2023).

1. Ditargetkan tuntas Desember 2024

Kepala Dinas ESDM NTB Sahdan (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pembangunan smelter AMNT dikerjakan China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd. (NFC) dan PT. PIL Indonesia. Smelter yang dibangun kapasitasnya lebih kecil dari rencana awal 1,3 juta ton per tahun menjadi 900 ribu ton per tahun.

Pembangunan smelter AMNT ditargetkan tuntas pada 2024 mendatang. Saat ini, kata Sahdan, aktivitas pembangunan smelter sedang dikebut di lapangan. Kawasan Maluk yang dulunya sepi, sekarang mulai hidup lagi.

"Smelter ini mulai ngebut bekerja pada November 2022. Kalau tidak ada halangan, Desember 2024 sudah selesai dibangun," ungkap Sahdan.

2. Ribuan pekerja terancam jika ada larangan ekspor konsentrat tembaga

Editorial Team

Tonton lebih seru di