Anak-anak di Sumbawa Barat. (dok. Istimewa)
Priyo menjelaskan pihaknya terus mendorong advokasi dan implementasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Pendekatan komunitas yang memastikan hak-hak anak dan perempuan menjadi prioritas dalam pembangunan desa serta mencegah kekerasan.
Dia menjelaskan perusahaan tambang emas dan tembaga tembaga itu turut mendukung terwujudnya KSB sebagai Kabupaten Layak Anak. Komitmen ini tercermin dalam berbagai inisiatif di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak, untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan memberdayakan agar anak-anak dapat tumbuh optimal.
Seperti Program PAUD Prestasi untuk membekali guru dengan metode berpikir komputasional, menumbuhkan logika dan kreativitas anak sejak dini, serta mengajak ayah terlibat aktif dalam pengasuhan. Hasilnya, tercatat peningkatan hingga 9 persen pada aspek motorik, pra-literasi, pra-numerasi, dan sosial-emosional anak berdasarkan skor IDELA.
Selain itu, untuk mengembangkan bakat anak dan remaja, program Sports for Development memberikan pelatihan dan beasiswa olahraga sambil menanamkan nilai sportivitas, mencegah bullying dan penyalahgunaan NAPZA, serta mengedepankan inklusivitas melalui Liga KSB bagi anak-anak disabilitas.
"Sementara itu, program AMMAN Scholars membuka akses pendidikan vokasi bagi ratusan pelajar, membekali mereka dengan keterampilan siap kerja sekaligus mencegah pernikahan di usia anak," jelasnya.
Dalam mendukung Kabupaten Layak Anak (KLA), AMMAN memfasilitasi peningkatan kapasitas Gugus Tugas KLA dan Forum Anak. Kemudian menginisiasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), ruang inklusif untuk bermain, belajar, berkreasi, yang terintegrasi dengan layanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.