Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Program DASHAT di Sumbawa Barat Tekan Stunting hingga 30 Persen

IMG-20250718-WA0020.jpg
Intervensi penanganan stunting melalui program ASHAT di Sumbawa Barat. (dok. Istimewa)

Sumbawa Barat, IDN Times - Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di tingkat desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) diklaim berhasil menekan angka stunting hingga 30 persen. Pemda Sumbawa Barat berkolaborasi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) untuk pencegahan dan penurunan stunting.

AMMAN mendukung pemenuhan gizi balita dan ibu hamil dengan memperkuat tata kelola serta mengaktifkan program pemerintah DASHAT di tingkat desa. Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono mengatakan upaya ini dilengkapi dengan penyediaan akses air minum yang aman serta penguatan Tim Pendamping Keluarga.

"Program ini berhasil menurunkan angka stunting hingga 30 persen di area intervensi," kata Priyo dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025).

1. Wujudkan KSB jadi kabupaten layak anak

IMG-20250718-WA0021.jpg
Anak-anak di Sumbawa Barat. (dok. Istimewa)

Priyo menjelaskan pihaknya terus mendorong advokasi dan implementasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Pendekatan komunitas yang memastikan hak-hak anak dan perempuan menjadi prioritas dalam pembangunan desa serta mencegah kekerasan.

Dia menjelaskan perusahaan tambang emas dan tembaga tembaga itu turut mendukung terwujudnya KSB sebagai Kabupaten Layak Anak. Komitmen ini tercermin dalam berbagai inisiatif di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak, untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan memberdayakan agar anak-anak dapat tumbuh optimal.

Seperti Program PAUD Prestasi untuk membekali guru dengan metode berpikir komputasional, menumbuhkan logika dan kreativitas anak sejak dini, serta mengajak ayah terlibat aktif dalam pengasuhan. Hasilnya, tercatat peningkatan hingga 9 persen pada aspek motorik, pra-literasi, pra-numerasi, dan sosial-emosional anak berdasarkan skor IDELA.

Selain itu, untuk mengembangkan bakat anak dan remaja, program Sports for Development memberikan pelatihan dan beasiswa olahraga sambil menanamkan nilai sportivitas, mencegah bullying dan penyalahgunaan NAPZA, serta mengedepankan inklusivitas melalui Liga KSB bagi anak-anak disabilitas.

"Sementara itu, program AMMAN Scholars membuka akses pendidikan vokasi bagi ratusan pelajar, membekali mereka dengan keterampilan siap kerja sekaligus mencegah pernikahan di usia anak," jelasnya.

Dalam mendukung Kabupaten Layak Anak (KLA), AMMAN memfasilitasi peningkatan kapasitas Gugus Tugas KLA dan Forum Anak. Kemudian menginisiasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), ruang inklusif untuk bermain, belajar, berkreasi, yang terintegrasi dengan layanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

2. Dorong kesejahteraan rumah tangga melalui UMKM perempuan

Ilustrasi UMKM. (Dok. Bank Mandiri)
Ilustrasi UMKM. (Dok. Bank Mandiri)

Dari sisi ekonomi keluarga, kata Priyo, Program Pengembangan UMKM, 60 persen di antaranya milik perempuan. Pihaknya mendorong kesejahteraan rumah tangga, karena ibu yang berdaya akan memastikan anak tercukupi gizinya, tetap sekolah, dan terhindar dari pernikahan usia dini.

Pihaknya juga menumbuhkan kesadaran lingkungan melalui edukasi langsung dan partisipatif. Program Pengelolaan Sampah Sekolah (PPSS) mengajarkan siswa memilah sampah, membuat kompos, menanam sayuran, sekaligus mendukung ekonomi sekolah.

Di sisi lain, Blue Program mengenalkan anak pada laut secara aman melalui Surfing Masuk Sekolah dan Junior Lifesaving, yang menanamkan disiplin, percaya diri, serta kepedulian pada lingkungan pesisir. Dalam Program Ekowisata, anak-anak terlibat langsung menjaga alam, mulai dari memungut sampah hingga menanam mangrove, menumbuhkan tanggung jawab sosial dan kecintaan lingkungan.

3. Remaja putus sekolah diberikan pelatihan hospitality

IMG-20250718-WA0022.jpg
Ilustrasi anak-anak. (dok. Istimewa)

Bagi remaja putus sekolah, kata Priyo, pihaknya membuka peluang lewat Pelatihan Hospitality. Program ini memberikan beasiswa dan pelatihan kepada ratusan remaja, membekali keterampilan kerja di sektor pariwisata.

Program ini, kata Priyo, menumbuhkan rasa percaya diri, harapan masa depan, sekaligus menjadi perlindungan sosial guna mencegah kemiskinan, pengangguran, dan eksploitasi.

Priyo menjelaskan program yang dilakukan tidak hanya menyediakan ruang bermain yang aman, tetapi juga menjadi jembatan masa depan yang dibangun bersama melalui kerja sama banyak pihak sebagai wujud tanggung jawab melindungi hak anak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us