Mataram, IDN Times - Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva tengah menjadi sorotan tajam setelah pemerintahannya dikabarkan menolak membiayai proses pemulangan jenazah Juliana Marins. Keputusan ini memicu gelombang kritik dari warganet Brasil, terutama karena sebelumnya Presiden Lula pernah memerintahkan penjemputan mantan Ibu Negara Peru, Nadine Heredia yang terjerat kasus korupsi.
Juliana Marins adalah perempuan asal Kota Niterói, meninggal dunia usai terjatuh ke jurang saat mendaki Rinjani pada Sabtu (21/6/2025). Proses pencarian dan evakuasi jasadnya memakan waktu berhari-hari dan menyita perhatian publik Brasil.
Di tengah duka mendalam keluarga dan gelombang solidaritas dari warga Brasil, pemerintah federal justru dinilai abai. Warganet menuding Pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri Brasil hanya memberikan bantuan administratif, tanpa menanggung biaya pemulangan jenazah.
Ternyata ada alasan di balik sikap Pemerintah Brasil yang menolak membiayai pemulangan jenazah Juliana. Hal itu karena tidak ada aturan yang memperbolehkan Pemerintah setempat membiayai pemulangan jenazah warga negara Brasil yang meninggal di luar negeri.
Surat Keputusan Pemerintah Brasil Nomor 9.199/2017 menyatakan bahwa bantuan konsuler tidak termasuk pembayaran biaya pemakaman dan pemindahan jenazah warga Brasil yang meninggal di luar negeri atau biaya perawatan di rumah sakit, kecuali dalam kasus medis tertentu dan perawatan kemanusiaan secara darurat.