Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proses Bongkar Muat Beras Bulog di Pelabuhan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Cabang Belawan (Dok. IDN Times)

Mataram, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto telah memutuskan menyetop impor beras, gula, jagung dan garam mulai 2025. Namun pada awal Januari 2025, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi salah satu lumbung pangan nasional kedatangan beras impor dari Myanmar sebanyak 5.900 ton yang telah bongkar muat di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani menegaskan Pemprov NTB tidak pernah mengimpor beras. Dia mengatakan beras impor yang masuk NTB merupakan kebijakan pusat.

"Pemprov tidak pernah mengimpor beras. Memang semua tidak senang impor beras ini karena kita surplus. Tetapi kita harus pahami ini adalah kebijakan yang sifatnya nasional," kata Fathul di Mataram, Senin (6/1/2025).

1. Pemprov NTB larang beras impor dilepas ke pasar

Ilustrasi beras (pixabay.com/ImageParty)

Berdasarkan koordinasi yang dilakukan Bulog NTB, beras impor ribuan ton dari Myanmar tersebut untuk menjaga cadangan beras pemerintah (CBP). Beras impor tersebut dilarang diperjualbelikan di pasar yang ada di NTB.

Beras impor tersebut hanya digunakan untuk program bantuan pangan 2025. "Berasnya di gudang Bulog semua, ndak kemana-mana. Ketika ada misalnya dalam situasi darurat, itu dikeluarkan CBP yang disimpan di gudang Bulog," jelasnya.

2. Pastikan harga gabah tidak anjlok akibat beras impor

Editorial Team

Tonton lebih seru di