Ilustrasi koma. (Dok. Hellosehat.com)
Ia menceritakan kejadian pada tanggal 12, 13 dan 14 Juni 2024 di Ponpes Al Aziziyah. Keadaan NI pada tanggal 12, 13 dan 14 Juni, sangat berbeda dengan kondisi pada waktu dirawat di rumah sakit.
"Kondisi pada tanggal itu, memang dia ada bengkak di hidung, ada bekas bisul atau jerawat. Itu masih bisa aktivitas, masih bisa berjalan. Waktu dijemput pada Jumat 14 Juni 2024, masih bisa berjalan," tuturnya.
Dalam rentang waktu tanggal 12 - 14 Juni 2024, NI dirawat intens di Klinik Ponpes Al Aziziyah. Petugas kesehatan juga tetap mengontrol. Selanjutnya, pada 14 Juni 2024, NI dijemput oleh walinya dari Lombok Timur.
"Kami juga kaget, tiba-tiba santri kita ini dalam keadaan sakit yang parah. Itu informasi dari teman-teman media. Kami cek juga memang sedang dirawat di rumah sakit," jelasnya.
Soerenggana menambahkan pihak Ponpes sudah beberapa kali menjenguk NI ke rumah sakit. Kemudian sempat berbicara dengan orangtua dan keluarganya. Pihak keluarga juga bertanya kenapa kondisi NI bisa sakit parah seperti saat ini.
"Kita juga bingung apa sebabnya parah. Karena dokter juga belum ada kesimpulan akhir. Kesimpulannya hanya ada benjol di kepala dan lebam di hitung. Kami tak berani menduga-duga. Apakah dia benturan atau pukulan, tapi yang pasti di asrama, tidak pernah ada terjadi perkelahian. Kalau pun ada, pihak kepolisian juga bisa mencari itu. Kami membuka diri, silakan," tandasnya.