Polri Tetap Anggarkan Rp48 Miliar untuk Pengamanan MotoGP Mandalika

"Itu (pengamanan MotoGP) masih kami anggarkan, Pak. Termasuk pengamanan Piala Dunia untuk sepak bola. Karena juga pemerintah belum resmi menyampaikan untuk tahun 2021 akan ditunda," kata Gatot seperti dikutip dari ANTARA.

Supriansa menyarankan agar Polri mengalihkan anggaran pengamanan MotoGP dan Piala Dunia U-20 ke program yang lebih mendesak, mengingat kondisi pandemik COVID-19.

Lebih lanjut, Supriansa membeberkan anggaran pengamanan untuk MotoGP yakni sekitar Rp48 miliar. Sementara anggaran pengamanan Piala Dunia U-20 kurang lebih Rp73 miliar.

"Itu bisa jadi bahan pertimbangan untuk digeser," ujar Supriansa, yang merupakan politisi Partai Golkar.

Tapi, kata Gatot, Polri baru akan merevisi anggaran apabila pemerintah memutuskan untuk menunda dua ajang olahraga internasional tersebut.

"Tapi sementara, tetap kami rencanakan tentunya. Karena jangan sampai nanti kami tidak merencanakan, tiba-tiba (ajang) itu bisa berjalan," kata Wakapolri.

Sirkuit Mandalika, yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, sudah masuk dalam salah satu daftar seri balapan.

Menurut situs resmi MotoGP, seri balapan di Mandalika bakal digelar usai seri Thailand, tepatnya di seri ke-15.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah memastikan, persiapan MotoGP Mandalika tetap berlangsung sesuai rencana meski di tengah COVID-19.

"Insyaallah, Oktober 2021, kita akan menjadi tuan rumah MotoGP yang pertama di Indonesia," ujarnya kepada ANTARA.

Akan tetapi, bukan hanya pandemik COVID-19 yang menjadi hambatan bagi Mandalika untuk menggelar balapan motor paling bergengsi itu. Pembebasan lahan sempat diwarnai oleh penolakan warga yang mengaku belum menerima kompensasi atas tanahnya yang digusur demi pembangunan sirkuit. 

Sementara, seperti dilansir Tempo.co, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengembang Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, mengklaim telah mematuhi ketentuan hukum dalam proses pembangunan Sirkuit Mandalika.