Polisi yang Terlibat Tabrakan Maut dan Pelecehan Warga Sikka Dipecat

Aipda II telah melanggar Pasal 13 Ayat 1 PP RI No. 1 Tahun 2023 junto Pasal 8 huruf (c) angka 3 dan huruf (f) serta Pasal 13 huruf (g) angka 5 Perpol No. 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi (KEP) dan Komisi Kode Etik Polri (KKEP).

Aiptu HE juga melanggar PP yang sama dengan junto Pasal 8 huruf (c) angka 1 Perpol No. 7 Tahun 2022 tentang KEP dan KKEP.

Aipda II dilaporkan oelh seorang siswa SMP, ke Mapolres Sikka, 12 Maret 2025 terkait pelecehan seksual. Ia memperlihatkan kemaluannya kepada korban melalui panggilan video.

Sedangkan Aipda HE terlibat kecelakaan maut di Jalan Nasional Maumere-Larantuka, 4 September 2024 . Ia saat itu mengendarai sepeda motor Honda CBR dari arah Maumere menuju Lokaria. Pria yang menjadi korban tabrakan dengannya meninggal dunia semasa perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tc Hillers.

Bambang menegaskan PTDH ini bukanlah keputusan yang diambil tergesa-gesa namun melalui proses panjang sesuai aturan dan kode etik Polri.

Keduanya, kata dia, tidak saja merusak citra institusi tetapi telah mengkhianati sumpah jabatan sebagai anggota kepolisian.

"Serta melanggar nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya yang seharusnya dijunjung tinggi oleh setiap anggota Polri,” tegas AKBP Bambang Supeno.

Kapolres Sikka ini juga mengingatkan seluruh anggotanya agar bersikap profesional sesuai etika, moral, berintegritas dan penuh tanggung jawab. Ia tak segan mendisiplinkan anggota demi menjaga kehormatan institusi Polri.

“Saya tekankan kepada seluruh anggota Polres Sikka, jadilah Bhayangkara yang berintegritas dan berdedikasi. Hindari pelanggaran sekecil apa pun!" pungkasnya.