Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi vaksin (https://unsplash.com/Mufid Majnun)
Ilustrasi vaksin (https://unsplash.com/Mufid Majnun)

Kupang, IDN Times - Vaksinasi rabies terhadap anjing di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mulai diberlakukan lagi pada September tahun ini dengan target 200 ekor anjing.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT, Melki Angsar, meminta masyarakat, terutama pemilik anjing, menyiapkan peliharaan mereka supaya langsung menerima vaksinasi begitu petugas datang.

Melki selama ini mendapat pengeluhan dari petugas di lapangan karena ada yang harus kejar-kejaran dengan anjing yang akan divaksinasi.

1. Bantu petugas dengan sigap

Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan bidang Peternakan menggelar vaksinasi rabies (IDN Times/Indah Permata Sari)

Ia pun meminta masyarakat lebih siaga agar menghemat waktu operasi petugas apalagi target vaksinasi kali ini lebih tinggi dari sebelumnya.

"Karena petugas datang, waktunya terbatas, mereka datang hanya untuk langsung vaksinasi anjing, bukan untuk tangkap anjing," tukas Melki di Kupang, Senin (1/9/2025).

Para pemilik juga diminta membantu para petugas untuk menenangkan anjing peliharaan mereka sehingga tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

"Betapa susahnya kami, petugas datang dengan jarum suntik dan dia harus kejar-kejaran anjing. Ada itu yang pelihara tapi takut pegang anjingnya sendiri," tambah dia.

2. Target vaksinasi

Dinas Ketahanan Pangan bidang Peternakan menggelar vaksinasi rabies (IDN Times/Indah Permata Sari)

Ia menjelaskan target vaksinasi 200 ekor anjing ini akan lebih fokus di wilayah Pulau Timor yang belum lama ini menjadi zona merah rabies.

"Pada Januari dan Februari telah dilakukan vaksinasi 60 ribu ekor anjing di Pulau Timor dan September ini akan dilanjutkan lagi 200 ribu ekor di 6 kabupaten/kota di Pulau Timor," jelas Melki.

Vaksinasi di pulau lainnya di NTT tahun ini akan dibantu oleh Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestic dan masing-masing daerah lainnya menggunakan APBD.

"Teman-teman JAAN ini akan membantu kami vaksinasi di Manggarai Barat, 12 ribu ekor. Kabupaten lainnya akan menganggarkan APBD untuk vaksinasi," kata dia lagi.

Ia menargetkan di Pulau Timor tahun ini bisa di atas 60 persen hewan tervaksinasi, sedangkan di Pulau Flores dapat di atas 80 persen sesuai dengan kemampuan APBD.

"Vaksin yang ada saat ini cukup di atas 70 persen," lanjut dia.

3. Pulau di NTT yang bebas rabies

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT, Melki Angsar, (kanan) pastikan vaksinasi kembali berjalan. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Melki mencatat ada 106 korban jiwa di NTT akibat tertular rabies sejak 2023. Pada 2023 sendiri ada 35 korban jiwa, lalu 2024 ada 46 korban jiwa, dan sampai pertengahan 2025 ini sudah 25 korban jiwa.

Sementara pulau di NTT yang saat ini bebas rabies ialah Sumba, Rote, Sabu dan Alor. Masing-masing bupatinya telah mengeluarkan instruksi agar tidak ada peredaran hewan penular rabies masuk ke daerah mereka.

Ia sendiri merupakan pejabat berwenang yang mengeluarkan rekomendasi peredaran hewan antar provinsi. Ia mengikuti perintah Gubernur NTT untuk melarang peredaran anjing masuk ke NTT.

"Kalau ada yang masuk itu penyelundupan karena kalau selama masuk lewat pihak karantina pasti tidak bisa karena butuh rekomendasi itu," tukasnya.

Editorial Team