Pertemuan AECC Bahas Pilar Ekonomi hingga Keanggotaan Timor Leste

Jakarta, IDN Times - Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC)/Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ke-22
turut membahas pilar ekonomi hingga keanggotaan penuh Timor Leste.
"Ada beberapa hal yang penting, yaitu bagaimana kami mempersiapkan laporan untuk kepala negara dari ASEAN khususnya terkait dengan pilar ekonomi. Jadi, pilar ekonomi kan sangat ekstensif cakupannya banyak sekali sejak berdiri 2015 pembentukan MEA yang pertama, kemudian diikuti blue print yang kedua dari 2015 sampai 2025," ujar Djatmiko, usai PrepSEOM for 22nd AECC Meeting dilaporkan Antara di Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
1. Memperbaraui capaian ASEAN Economic Blue Print 2025
Ia mengatakan pertemuan tersebut sekaligus merevisi dan memperbarui capaian-capaian yang harus dilaksanakan sesuai dengan ASEAN Economic Blue Print 2025.
Selanjutnya, kata dia, juga membahas progres dari penyiapan ASEAN Post-2025 Vision. "Jadi, ASEAN perlu membuat satu roadmap satu masterplan untuk ke depannya setelah 2025 selesai ini kan seperti apa. Jadi, kurang lebih akan menyusun kerangka kerja ASEAN untuk 10 tahun ke depan setelah 2025," ujar Djatmiko sebagai Chair of Prep-SEOM for 22nd AECC Meeting tersebut.
Selain itu, dia juga mengungkapkan dalam pertemuan itu turut membahas soal keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.
"Sebagaimana kita ketahui Timor Leste sudah dalam proses untuk menjadi full member dari kerja sama kawasan di ASEAN, tentunya ini memerlukan beberapa langkah-langkah yang lebih intensif bagi Timor Leste untuk bisa bergabung secara penuh mengikuti semua agenda-agenda khususnya dalam konteks integrasi ekonomi di ASEAN," kata dia.