Mataram, IDN Times - Puluhan jemaah Ahmadiyah sudah bertahun-tahun hidup di pengungsian Transito Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Semua jemaah Ahmadiyah ingin hidup normal seperti warga pada umumnya yang ada di Kota Mataram.
Saleh, seorang pria paruh baya yang menjadi Ketua Pembina dan Penasehat Ahmadiyah Provinsi NTB masih terus berjuang. Pasalnya sejak pindah ke Transito Kota Mataram, jemaah Ahmadiyah belum bisa kembali ke kampung halaman pascakonflik yang telah dilalui sejak tahun 2014 silam hingga 2021 ini.
Saleh selalu berusaha bersuara dengan santun agar hak-hak mereka dalam keyakinannya dapat dihormati dan dihargai. Saleh merasa tidak pernah merugikan pihak manapun dengan keyakinannya itu. Dia juga tidak pernah mengajak apalagi memaksa siapapun untuk mengikuti apa yang dia yakini.