Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan bahwa inisiasi menghadirkan kegiatan yang melibatkan buruh, pengusaha, dan pemerintah dalam satu panggung kolaborasi. Ia menilai semangat kolaboratif seperti ini masih tergolong langka di berbagai daerah Indonesia.
“Cara berpikir kita ke depan harus bergeser dari sekadar menjalankan misi masing-masing, menjadi berpikir kolaboratif. Karena kolaborasi adalah alat kita bersama untuk membangun masa depan,” ujar Iqbal.
Dia menekankan bahwa pembangunan NTB tidak akan berhasil tanpa kolaborasi yang tulus dari semua pihak, termasuk kaum buruh dan pelaku usaha. Menurutnya, tagline Bangkit Bersama untuk NTB bukan sekadar slogan. Itu adalah pengakuan tulus bahwa pembangunan NTB hanya bisa tercapai jika kita bergandengan tangan.
"Kaum buruh dan pengusaha adalah bagian integral dalam perjalanan kita membangun NTB yang lebih baik,” kata Iqbal.
Iqbal mengulas sejarah perjuangan kaum buruh di Indonesia yang telah terlibat aktif sejak masa sebelum kemerdekaan. Dia menyinggung sejarah Hari Buruh di Indonesia yang pertama kali diperingati pada 1 Mei 1923, serta mengangkat kontribusi kaum buruh di dalam dan luar negeri yang turut memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
“Kaum buruh adalah sahabat perjuangan bangsa, mitra strategis dalam pembangunan. Bahkan tema Bangkit Bersama untuk NTB yang diusung oleh pemerintah provinsi adalah bentuk pengakuan atas pentingnya peran buruh dan pengusaha dalam kemajuan daerah," paparnya.
Dia mengajak seluruh pengusaha dan pekerja di NTB untuk membangun masa depan bersama melalui ruang kolaborasi yang terbuka dan inklusif. Iqbal menyinggung bagaimana Hari Buruh di berbagai negara telah menjadi momentum reflektif, di mana kaum buruh tidak hanya dihormati, tetapi juga menghormati dirinya sendiri.
Iqbal menegaskan bahwa NTB adalah rumah bersama, dan semua pihak bertanggung jawab menjaga serta mengarahkan “perahu” NTB menuju kemajuan. “Jika perahu ini bocor, kita semua akan tenggelam. Karena itu, mari kita jaga dan arahkan layar ke tujuan yang sama NTB yang makmur, kolaboratif, dan mendunia,” pungkasnya.