instagram.com/kipkuliah.kemdikbud
Ketua STIE Bima Firdaus secara terpisah menanggapi sorotan massa aksi tersebut. Dia mengaku dikeluarkanya mahasiswa yang bersangkutan bukan hanya karena mempertanyakan PIP, tapi juga ada banyak faktor lain.
Sejumlah kasus yang pernah dilakukan Syamsurizal dalam lingkungan kampus, antara lain, membuat keributan dengan satpam dan admin kampus. Kemudian tidak menghargai dosen saat melaksanan ujian semester dan bersikap arogan dan suka membuat gaduh terhadap sesama mahasiswa.
"Dia juga tidak menerima dinasehati oleh tim KIP untuk kuliah dengan baik dan hanya dapat IPK 1,88. Masih banyak lagi pertimbangan lain, sehingga dia di-DO," terangnya, Selasa (2/5/2023).
Sementara pihak Kampus Tamsis Bima, melalui Kabag Humas Kerjasama dan Protokoler, Rizaul Fiqry tidak menampik tindakan yang dilakukan oknum dosen terhadap Firdaus. Kejadian pemukulan itu berlangsung pada 18 April lalu.
Kasus tersebut, kata Fiqry sedang dalam proses mediasi dengan penyelesaian secara kekeluargaan. Bahkan kedua belah pihak telah bersedia untuk dipertemukan.
"Alhamdulillah, kedua pihak bersedia untuk dipertemukan. Tinggal menunggu konfirmasi kesesuaian waktu antara kedua pihak," tandasnya.