Ilustrasi perahu nelayan. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Setelah sampai tujuan, mesin perahu mengalami kerusakan dan tidak bisa hidup. Sehingga kedua nelayan tidak bisa kembali ke daratan. Dalam kurun waktu dari tanggal 3 sampai tanggal 11 Juli 2022, kedua nelayan tersebut berdiam diri di atas perahu.
Namun karena cuaca dan gelombang tinggi disertai angin kencang menyebabkan perahu kemasukan air. Sehingga perahu mereka tenggelam. Keduanya hanya menggunakan busa sebagai pelampung untuk bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Tiba-tiba mereka melihat kapal laut yang sedang mencari ikan. Sehingga kedua nelayan melambaikan tangan dan berteriak meminta pertolongan. Seketika itu juga terlihat oleh nakhoda Kapal Taqwa Ilahi atas nama Ridwan asal Desa Awang. Sehingga langsung diberikan pertolongan dan dievakuasi ke atas kapal.
Nakhoda kapal dan krunya memberikan perawatan dan makanan seadanya kepada kedua nelayan. Sesampainya di Dermaga Awang langsung menghubungi anggota Pos Angkatan Laut untuk mengevakuasi korban dan berkoordinasi dengan Polsek Kawasan Mandalika.