Lombok Timur, IDN Times – Pendidikan seksual masih menjadi topik yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, terutama di kalangan tokoh agama dan masyarakat tradisional. Banyak yang menganggap pembahasan tentang pendidikan seksual tidak pantas disampaikan, khususnya kepada anak-anak usia sekolah. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kurangnya pendidikan seksual ini justru memunculkan dampak negatif yang serius. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2023, sekitar 60 persen remaja usia 16-17 tahun di Indonesia telah melakukan hubungan seksual pranikah.
Minimnya edukasi tentang kesehatan reproduksi membuat banyak remaja tidak memahami konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka, seperti kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual (IMS), hingga dampak psikologis