Pendaki Malaysia Jatuh, Jalur 'Jurassic Park' Rinjani Kini Dilebarkan

Mataram, IDN Times - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) bersama trekking organizer melebarkan jalur pendakian Torean, tepatnya di area Banyu Urip. Pelebaran jalur pendakian ini setelah adanya insidenh kecelakaan jatuhnya seorang pendaki asal Malaysia inisial RAG (57) pada Sabtu (3/5/2025) lalu.
Pendaki asal negeri jiran itu ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR pada kedalaman sekitar 80 meter pada Minggu (4/5/2025). Jalur Torean dikenal sebagai Jurassic Park Rinjani karena menawarkan keindahan alam yang memukau. Namun, keindahan ini juga disertai dengan tantangan medan yang memerlukan perhatian khusus.
1. Upaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pendaki
Kepala BTNGR Yarman menjelaskan pelebaran jalur Jurassic Park Rinjani merupakan bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pendaki di jalur Torean. Dia menjelaskan pada 12 Mei 2025, tim pemeliharaan memulai pekerjaan pelebaran jalur di area Banyu Urip.
Termasuk pemapasan batu dan pembuatan trap di sekitar ujung tali pegangan bagian bawah. "Meski cuaca hujan dan lalu lintas pendaki yang padat menjadi tantangan, semangat tim tetap tinggi," kata Yarman, Rabu (14/5/2025).
2. Perbaiki klem pegangan tali dan bangun jembatan kayu
Dia menjelaskan pada 13 Mei 2025, tim mendapatkan tambahan enam personil dari trekking organizer. Sehingga total anggota yang ikut terlibat menjadi 17 orang.
Pekerjaan dilanjutkan dengan fokus pada perbaikan klem pegangan tali tambang yang rusak. Kemudian pembangunan jembatan kayu di Kokok Putih, serta pemasangan anak tangga di bagian atas sungai Kokok Putih.
3. Pendaki Malaysia meninggal usai jatuh di Jalur Torean
Sebelumnya, pendaki asal Malaysia inisial RAG (57) dilaporkan terjatuh dari tebing di jalur pendakian Torean Gunung Rinjani pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 13:00 WITA. Insiden ini terjadi saat korban bersama rombongannya sedang dalam perjalanan turun dari kawasan Danau Segara Anak menuju Torean.
Yarman menjelaskan kronologi jatuhnya korban dari tebing jalur Banyu Urip Destinasi Wisata Pendakian Torean. Berdasarkan keterangan dari guide dan rekan korban, peristiwa berawal pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 11:00 WITA.
Pada saat itu, rombongan berhenti mengambil air minum di sumber mata air Banyu Urip. Namun korban terus berjalan tidak ikut beristirahat. Ketua rombongan kemudian menyusul korban, pada jalur yang terdapat relling tali pengaman.
Ketua rombongan berniat membantu korban melewati jalur tersebut namun korban menolak.
Saat turun, korban melepas pegangan dari relling tali pengaman yang ada pada jalur tersebut dan pijakan kaki korban terpeleset.
Sehingga korban kehilangan keseimbangan kemudian terjatuh ke arah kanan di jalur pendakian. Korban merupakan bagian dari rombongan berjumlah 23 orang yang mendaki Gunung Rinjani sejak 1 Mei melalui jalur pendakian Sembalun, Lombok Timur.