Ketua Pokja World Class Mountainering Balai TNGR Budi Soesmardi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Budi menjelaskan open trip adalah kelompok yang memberikan jasa pendakian secara bersama-sama. Ditegaskan open trip berbeda dengan trekking organizer (TO). Open trip tidak memiliki izin dari Balai TNGR sedangkan TO memiliki izin resmi dari Balai TNGR.
Ia menyebut jumlah TO di kawasan TNGR saat ini sebanyak 196 TO. Mereka mempekerjakan guide dan porter dari daerah lingkar Gunung Rinjani. Budi mengatakan ratusan pendaki yang tertipu jasa open trip karena tergiur harga paket pendakian yang murah.
Berdasarkan dua kasus yang terjadi pada April ini, mereka menawarkan harga paket pendakian ke Gunung Rinjani sebesar Rp400 ribu per orang. Lengkap dengan harga tiket, jasa guide, dan porter serta biaya transportasi menggunakan mobil pikap ke pos satu kandang sapi jalur pendakian Sembalun.
Padahal, harga paket pendakian ke Gunung Rinjani lewat TO paling murah Rp1,5 juta per orang. "Jadi mereka ini tergiur diskon, tapi itu tidak pada trekking organizer resmi sehingga tidak bisa dipertanggungjawabkan," tegas Budi.