Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20250811-180440.jpg
Pendaki asing memadati BTNGR Resort Sembalun untuk proses check ini mendaki di hari pertama pembukaan pendakian, Senin (11/8/2025). (dok. BTNGR)

Mataram, IDN Times - Para pendaki menyerbu Gunung Rinjani pada hari pertama pembukaan pendakian, Senin (11/8/2025). Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat jumlah pendaki pada hari ini sebanyak 634 orang. Mayoritas pendaki adalah wisatawan asing atau mancanegara sebanyak 447 orang dan wisatawan nusantara 187 orang.

"Jumlah pengunjung yang check in di tanggal 11 Agustus 2025 di 6 jalur pendakian WNA 447 orang, WNI 187 orang, guide 140 orang dan porter 396 orang," sebut Ketua Pokja World Class Mountaineering BTNGR Budi Soesmardi dikonfirmasi IDN Times, Senin (11/8/2025).

1. Paling banyak dari jalur pendakian Sembalun

Ketua Pokja World Class Mountaineering Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Budi Soesmardi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Budi menyebutkan paling banyak pendaki melakukan pendakian dari jalur Sembalun Lombok Timur. Total pendaki dari jalur Sembalun sebanyak 416 orang. Terdiri dari pendaki mancanegara sebanyak 266 orang dan pendaki nusantara 150 orang.

Para pendaki didampingi pemandu, yaitu guide 84 orang dan porter sebanyak 239 orang. Budi menjelaskan bahwa setelah masa penutupan jalur pendakian Rinjani selama 10 hari sejak 1-10 Agustus 2025 untuk pemeliharaan dan perbaikan, pendaki dari berbagai penjuru kembali memadati gerbang menuju puncak Rinjani.

Para pendaki tampak berbaris melewati proses briefing dan pengecekan SOP terbaru, yang kini makin diperketat demi keamanan dan kenyamanan bersama. SOP terbaru memuat penyesuaian kelas jalur pendakian di Gunung Rinjani yaitu grade IV, pengaturan asuransi premium, rasio penggunaan guide dan menyiapkan Rencana Kontijensi Kondisi Membahayakan Manusia.

2. 6 jalur pendakian Rinjani yang kembali dibuka

Ilustrasi pendaki di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)

Pemesanan atau booking tiket online pendakian Gunung Rinjani dibuka mulai Sabtu, 9 Agustus 2025 pukul 16.00 WITA melalui aplikasi eRinjani. Adapun 6 jalur pendakian Gunung Rinjani yang kembali dibuka pada 11 Agustus 2025, antara lain:

  • Jalur Wisata Pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara

  • Jalur Wisata Pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara

  • Jalur Wisata Pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur

  • Jalur Wisata Pendakian Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur

  • Jalur Wisata Pendakian Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur

  • Jalur Wisata Pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.

Sejak pembukaan wisata pendakian dan non pendakian ke Gunung pada awal April hingga Juni 2025, BTNGR mencatat jumlah pengunjung sebanyak 64.427 orang. Terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 18.813 orang dan wisatawan nusantara 45.614 orang.

Dari total pengunjung sebanyak itu, tercatat 36.523 orang melakukan aktivitas pendakian. Terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 18.768 orang dan wisatawan nusantara 17.755 orang.

Sedangkan pengunjung yang melakukan aktivitas non pendakian sebanyak 27.904 orang. Terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 45 orang dan wisatawan nusantara 27.859 orang.

3. Catat! Ini poin penting SOP terbaru pendakian Rinjani

Porter di Gunung Rinjani. (IDN Times/Istimewa)

Dalam SOP pendakian Rinjani terbaru, ada sejumlah poin-poin penting yang merupakan hasil revisi dari SOP sebelumnya. SOP terbaru ini merupakan revisi SOP pendakian Rinjani yang kelima sebagai upaya peningkatan keselamatan, kenyamanan, dan tanggung jawab dalam aktivitas pendakian.

Adapun beberapa poin penting perubahan dalam SOP pendakian Rinjani terbaru, yaitu surat sehat calon pendaki berlaku maksimal H-1 sebelum pendakian. Kemudian wajib mengisi surat pernyataan dan data asuransi lain yang dimiliki calon pendaki.

Selanjutnya, pendaki wajib punya pengalaman dengan menunjukkan bukti berupa foto, sertifikat atau wawancara. Bagi pendaki usia di bawah 17 tahun, wajib didampingi dan membawa izin orang tua. Bagi pendaki pemula, wajib didampingi guide berpengalaman. Selain itu, pendaki wajib mengikuti safety briefing.

Dalam SOP yang baru juga diatur mengenai rasio guide dan porter dengan jumlah pendaki. Dimana, satu guide menghandle 5 pendaki. Kemudian satu porter menghandle 2 pendaki asing atau 3 pendaki lokal.

Trekking Organizer (TO) diwajibkan memastikan standar perlengkapan pendakian. Kemudian dilarang membawa speaker aktif dan alat musik. Terakhir, reschedule tiket pendakian wajib melapor dan melampirkan alasan perubahan jadwal serta bukti pendukung.

Editorial Team