Pendaki Asal Jakarta yang Terjatuh di Gunung Rinjani Belum Ditemukan

Lombok Timur, IDN Times - Tim SAR Mataram bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan Kepolisian masih belum menemukan jasad Kaifat Rafi Mubarok, pendaki asal Jakarta yang terjatuh saat melakukan pendakian di ke Puncak Gunung Rinjani.
Pencarian terus dilakukan di titik lokasi jatuhnya korban, yaitu dikawasan Pelawangan menuju puncak Rinjani. Korban sulit ditemukan karena terkendala lokasi medan yang terjal dan curam.
1. Terkendala oleh cuaca buruk
Kepala Balai TNGR, Yarman, mengungkapkan tim saat ini berada di lokasi kejadian di Pelawangan, lokasi Kaifat terjatuh. Pencarian menggunakan drone telah dilakukan, namun hingga saat ini belum terdapat tanda-tanda keberadaan korban.
Selain medan yang terjal dan curam, pencarian juga terkendala cuaca buruk, yaitu hujan deras dan angin kencang.
"Sulit ditemukan karena terkendala hujan dan angin kencang, sehingga drone sulit dikendalikan," terangnya.
Jika penggunaan drone, namun apabila tidak mendapatkan hasil maka tim akan turun secara vertikal untuk mencari keberadaan korban. Tetapi pilihan ini tetap mempertimbangkan kondisi cuaca.
"Kami akan kembali melakukan pencarian dengan drone hari ini. Jika tidak ditemukan, kami akan turun untuk mencari korban secara manual,” ujarnya.
2. Lokasi terjatuh korban tergolong kawasan ekstrem
Lokasi Pelawangan tempat korban terjatuh sebut Yarman tergolong ekstrem. Sehingga jika mendaki di lokasi ini, pendaki harus melakukan persiapan matang. Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi beberapa insiden serupa, sehingga pihak TNGR berupaya meningkatkan evaluasi dan memberikan imbauan kepada pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Pihak BTNGR juga memasang papan peringatan di area pendakian. Sehingga dapat lebih memudahkan para pendaki.
“Kita harapkan sebelum naik pendaki mempersiapkan fisik dan mengenali medan agar mampu menghadapi tantangan selama pendakian,” ungkapnya.
3. Korban selamat telah dibawa turun
Sementara itu korban selamat yaitu, Muhammad Afifah Reza telah dievakuasi tim dan dibawa turun ke Sembalun, dan telah mendapatkan perawatan intensif dari tim kesehatan.
Seperti diketahui, kedua korban bersama 11 orang temannya melakukan booking tiket di Taman Nasional Gunung Rinjani selama 4 hari dari 28 September 2024 sampai 1 Oktober 2024.
Pada saat melakukan pendakian kedua korban tiba di punggungan arah Pelawangan menuju puncak mengalami insiden tergelincir jatuh ke jurang pada hari Minggu, 29 September 2024 sekira pukul 16.00 wita. Hingga saat ini korban belum ditemukan.