ilustrasi kamera CCTV (unsplash.com/Ibrahim Rifath)
Terkait pernyataan Ponpes Al Aziziyah mengenai adanya bukti CCTV yang memperlihatkan Nurul Izati baik-baik saja saat keluar dari Ponpes pada Jumat sore, 14 Juni 2024.
Sebaiknya, kata Yan, pihak pengurus Ponpes berulang kali bila perlu ratusan kali menonton rekaman CCTV tersebut. Baru kemudian akan melihat kebenaran bahwa korban dengan hidung luka dan mata bengkak keluar dari Ponpes menuju ke arah mobil berjalan sendirian.
Dengan badan membungkuk karena menahan rasa sakit sambil membawa satu tas ransel sekolah warna hijau dan satu goodie bag kecil. Seluruhnya berisi beberapa pakaian tanpa didampingi pengurus Ponpes satu pun.
"Kami pun justru meminta pihak kepolisian, rekaman CCTV lantai dasar hingga lantai 3 Asrama Putri Utama dibuka dari Rabu 12 Juni 2024. Agar kelihatan bagaimana sibuknya teman-teman santriwati mengurus, memberi tahu mudabbiroh dan bahkan memapah korban ke kamar kecil," kata Yan.
Yan berharap agar pengurus Ponpes sadar bahwa mereka abai dengan santriwati yang menjadi tanggung jawabnya itu dalam kondisi sakit parah tanpa dibantu sama sekali. Bahkan Yan berharap dari CCTV diharapkan dapat informasi tentang pernah tidak dari tanggal 12 - 14 Juni 2024, pengurus Ponpes mengantar korban yang sakit parah ke Poskestren.
"Karena kami tim kuasa belum temukan informasi itu dari siapapun kecuali pengakuan sepihak pengurus Ponpes di hadapan media tanggal 24 Juni 2024. Kami yakin, seandainya pihak Ponpes peduli dan tidak abai tanggung jawabnya, maka tidak akan terjadi hal buruk ini," tandas Yan.