Penanganan RTLH di Lombok Timur Masih Jauh dari Target RPJMD

Lombok Timur, IDN Times - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur di masa kepemimpinan Sukiman Azmy dan Rumaksi Sjamsoeddin sudah ditetapkan. Pemda menargetkan sebanyak 32 ribu unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk ditangani, sehingga tidak ada lagi warga Lombok Timur yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Tetapi sampai jelang berakhir masa jabatannya, penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah dikerjakan masih jauh dari capaian target. Penanganannya baru mencapai 45 persen dan masih tersisa sebanyak 55 persen.
1. Baru tertangani 12,5 ribu unit

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Lombok Timur, Purnama Hadi mengatakan, dalam RPJMD target RTLH yang harus dituntaskan yaitu sebanyak 32 ribu unit. Akan tetapi hingga dengan saat ini, yang baru ditangani sampai tahun 2022, baru mencapai 12.5 ribu unit.
Tidak tercapainya penanganan RTLH dari target RPJMD tersebut, disebabkan wabah COVID-19. Karena wabah tersebut, anggaran Daerah Lombok Timur semua dialihkan untuk menangani pandemi.
"Kita terkendala COVID-19, Karena kita tahu masalah penanganan pandemi itu menguras dana daerah ini," jelasnya.
2. Sulit capai target RPJMD

Jika mengacu pada data RPJMD tersebut, serta masa jabatan Bupati yang tinggal tahun ini, maka target realisasi penanganan RTLH di Lombok Timur sangat sulit terealisasi. Meskipun pada tahun 2023 ini, untuk menangani RTLH Lombok Timur mendapatkan dua sumber dana yakni dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan dari Penanganan Masalah Kemiskinan Ekstrim.
"Untuk Lombok Timur kita sudah mendapatkan tahap pertama sebanyam 290 unit yang sudah bisa kita terima," katanya.
3. Berharap bantuan provinsi

Selain dari dua sumber dana tersebut, Perkim juga berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi. Karena pada tahun 2022 lalu Perkim Lombok Timur punya jatah Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp13,9 untuk 668 unit RTLH didampingi dana shering APBD Rp3,5 miliar.
Dari jatah tersebut, jumlah yang bisa direalisasikan hanya 223 unit, sehingga ada sisa 415 unit dari dana DAK yang belum terealisasi tersebut diharapkan bisa direalisasikan. "Jatah yang seharusnya 668 itu yang bisa kita dampingi dengan dana shering hanya 223 unit, sisanya 415 yang belum terealisasi itu yang kita minta di pusat supaya tahun ini bisa terpenuhi," tutupnya.